jpnn.com, JAKARTA - Temuan teranyar Indikator Politik Indonesia mengungkapkan bahwa sosok Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Kang Emil menjadi tokoh pemilik elektabilitas tertinggi sebagai Cawapres 2024.
Kang Emil dalam survei Indikator, unggul di berbagai simulasi tokoh sebagai Cawapres 2024 dengan elektabilitas berada sekitar 20 persen.
BACA JUGA: Erick Thohir Lebih Berpotensi menjadi Cawapres Dibanding Ridwan Kamil dan AHY
Survei Indikator mengungkap elektabilitas Ridwan Kamil alias RK mengungguli tingkat keterpilihan terhadap Sandiaga Salahuddin Uno, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Erick Thohir.
Misalnya, dalam simulasi 18 nama. Elektabilitas RK sebesar 20,3 persen atau mengungguli angka keterpilihan Sandiaga (14,2 persen), AHY (13,4 persen), dan Erick Thohir (12,9 persen).
BACA JUGA: Dugaan TPPU Rp 349 T, Didik Mukrianto: DPR Bisa Menggunakan Hak Angket
”Ridwan Kamil peringkat pertama, tetapi selisihnya tidak terlalu jauh dibanding Sandiaga AHY, dan Mas Erick,” ungkap Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam paparannya pada Minggu (26/3).
Kemudian keunggulan Kang Emil terlihat dalam simulasi sembilan nama di survei berjudul Dinamika Elektoral Capres dan Cawapres Pilihan Publik dalam Dua Surnas Terakhir itu.
BACA JUGA: Anies Bilang Selalu Dekat di Hati saat Ditanya soal AHY
Kang Emil memiliki elektabilitas sebesar 21,2 persen. Angka itu unggul dari milik Sandiaga Uno yang mendapat 16,4 persen, AHY dengan 14,5 persen, dan Erick Thohir dengan 14,5 persen.
Nama Kang Emil juga tercatat memiliki elektabilitas tertinggi dalam simulasi lima nama dengan 22 persen. Angka itu unggul dari tingkat keterpilihan Erick Thohir (17,6 persen), AHY (17,2 persen), dan Sandiaga (16,3 persen).
Survei Indikator juga mengungkap nama Kang Emil masuk empat besar Capres 2024 pemilik elektabilitas tertinggi dengan 6,3 persen di simulasi 34 nama.
Angka keterpilihan Kang Emil atau RK dalam simulasi 34 nama hanya kalah dari Ganjar Pranowo (30,8 persen), Prabowo Subianto (21,7 persen), dan Anies Baswedan (21,7 persen).
Burhanuddin menyatakan tiga besar capres masih diisi nama yang sama, meski belum ada satu figur yang dominan mendapat elektabilitas.
”Maka penting untuk semua melihat bakal calon wakil presiden yang mampu menutupi kelemahan elektoral dari tiga nama teratas tadi (versi capres, red),” katanya.
Indikator Politik Indonesia menggelar survei terbarunya dalam dua kali periode waktu, yakni pada 9-16 Februari 2023 dan 12-18 Maret 2023.
Indikator melibatkan 1.220 responden berumur 17 tahun atau lebih dalam survei periode 9-16 Februari 2023.
Indikator menarik sampel secara metode multistage random sampling dengan margin of error sekitar 2,9 persen pada survei 9-16 Februari 2023.
Sementara itu, Indikator melibatkan 800 responden pada 12-18 Maret dalam survei berjudul Dinamika Elektoral Capres dan Cawapres Pilihan Publik dalam Dua Surnas Terakhir itu.
Adapun, survei periode 12-18 Maret memiliki margin of error sekitar 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (ast/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru SMK Pengkritik Ridwan Kamil Tidak Mencaci, Reaksi Kang Emil Berlebihan
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan