jpnn.com - JAKARTA - Hasil survei lembaga survei Indo Barometer dan Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia dipertanyakan. Pasalnya, hasil survei menyebut bahwa integritas moral Prabowo Subianto dan Aburizal Bakrie sangat rendah.
"Hasil survei yang menyatakan bahwa bakal calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto memiliki integritas moral yang relatif rendah, terlalu tendensius dan tidak merepresentasikan suara publik secara umum," kata pengamat politik Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara saat dihubungi di Jakarta, Kamis (13/3).
BACA JUGA: Lewat Facebook, Rakyat Riau Hujat SBY Soal Asap
Menurut Igor, survei yang dilakukan oleh kedua lembaga tersebut hanya memakai teknik scoring dari metode yang bersifat kualitatif.
Metode yang menggunakan wawancara mendalam atau Focus Group Discussion (FGD) ini subyektivitasnya cukup tinggi, khususnya pada aspek pelibatan responden yang dipilih.
BACA JUGA: Istri Anas Ogah Komentar Soal Penyitaan Aset
Igor menambahkan, dalam metode kualitatif tersebut, pendapat antara satu responden cenderung bisa mempengaruhi pendapat responden yang lain. Dengan begitu, responden yang anti pada tokoh tertentu sudah pasti akan memberi nilai yang buruk dan sebaliknya.
"Analoginya seperti seorang guru yang bertanya kepada muridnya di kelas. Sang guru pun yang memberi angka kepada anak muridnya atas jawaban yang diberikan, misalnya mulai dari angka sangat bagus (90-100), bagus (70-80), cukup (60), kurang bagus (50), tidak bagus (0-40)," paparnya.
BACA JUGA: Sebut Peran Amir Hamzah, Wawan Minta Hakim Berlaku Adil
Rabu (12/3) kemarin, lembaga survei Indo Barometer bersama Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia merilis hasil survei terbarunya. Survei mengukur kapasitas bakal calon presiden berdasarkan 10 aspek berbeda dengan skala penilaian 1 sampai 10.
Hasilnya, untuk aspek integritas moral, Prabowo hanya mendapatkan skor 6,69. Nilai tersebut paling kecil dibanding kesembilan aspek lainnya.
Aspek lain yang diperoleh Prabowo secara berurut diantaranya, yakni keterampilan politik (7,21), penampilan (7,16), komunikasi politik (7,15), kepemimpinan (7,15), visioner (7,03), empati sosial (6,92), stabilitas emosi (6,86) dan integritas moral (6,69).
Hal yang sama terjadi pada Ical. Dia hanya mendapatkan skor 6,00 untuk apek integritas moral, paling kecil dibanding aspek lainnya. Penilaian yang didapatkan Ical secara berurut, yakni keterampilan politik (6,58), penampilan (6,56), komunikasi politik (6,51), ketegasan, kepemimpinan, dan intelektualitas (6,47), stabilitas emosi (6,45), visioner (6,29), dan empati sosial (6,04). (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pramono Edhie Luncurkan Buku Biografi
Redaktur : Tim Redaksi