jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil survei elektabilitas tiga pasangan calon (paslon) yang berlaga dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Nusa Tenggara Barat (NTB) 2024.
Hasilnya, elektabilitas pasangan Lalu Muhamad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda) unggul dari kandidat lainnya. Sementara, elektabilitas Zulkieflimansyah-Suhaili (Zul-Uhel) terus menurun.
BACA JUGA: Survei MAC-Project: GASMan Mampu Imbangi Zul-Uhel di Pilgub NTB 2024
Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah menjelaskan elektabilitas personal Lalu Muhamad Iqbal mencapai 26,8 persen, disusul oleh Zulkieflimansyah dengan 23,5 persen, dan posisi terakhir Sitti Rohmi Djalilah 19,0 persen.
"Sebagai pendatang baru di kontestasi Pilgub NTB, Lalu Muhamad Iqbal sangat menekan petahana, jika situasi terus berlangsung stabil, Iqbal potensial memenangi kontestasi Pilgub NTB," kata Dedi, Minggu (6/10).
BACA JUGA: Mardiono PPP Beri Surat Rekomendasi Dukungan kepada Iqbal-Dinda di Pilgub NTB 2024
Dia menjelaskan tingkat keterpilihan Lalu Muhamad Iqbal kembali unggul dalam simulasi berpasangan dengan Indah Dhamayanti Putri, sedangkan posisi petahana juga masih membayangi di posisi kedua.
Di sisi lain, paslon nomor urut 1, Sitti Rohmi Djalillah-Masyafirin (Rohmi-Firin) tertinggal jauh.
BACA JUGA: Lalu Iqbal Tunjuk Munjizun Jadi Jubir di Pilgub NTB 2024
"Elektabilitas Muhamad Iqbal-Indah mencapai 28,4 persen, kemudian Zulkieflimansyah-Suhaili berada di urutan kedua dengan 24,2 persen, dan Sitti Rohmi-Firin masih tertinggal yakni 20,5 persen," lanjutnya.
Menurut Dedi, jika mencermati masa kampanye dan dinamika elektabilitas, Lalu Muhamad Iqbal miliki peluang kemenangan lebih besar dibanding dua kandidat lainnya.
Terlebih, catatan publik terhadap kepuasan pada kinerja Zulkieflimansyah cenderung rendah.
"Tingkat kepuasan masyarakat NTB terhadap Zulkieflimansyah hanya di angka 53,7 persen," ujar Dedi.
Dedi menyebutkan merosotnya angka kepuasan publik ini biasanya karena dua faktor. Pertama, publik telah melupakan apa yang dikerjakan Zulkieflimansyah karena lamanya waktu rehat. Kedua, kesan publik pada Zulkieflimansyah yang tidak mendalam.
"Hal ini bisa saja karena dua faktor, publik telah melupakan apa yang dikerjakan Zulkieflimansyah karena lamanya waktu rehat dan dilanjutkan Penjabat, atau memang kesan publik pada Zulkieflimansyah yang tidak mendalam," imbuhnya.
Dedi menambahkan, unggulnya elektabilitas Lalu Muhamad Iqbal, tidak saja dalam survei IPO, tetapi dalam prediksi lembaga lain.
"Ini menunjukkan jika masyarakat NTB lebih berharap pada tokoh baru, ini kian menguatkan peluang Iqbal untuk keluar sebagai pemenang di Pilkada NTB," tandasnya.
Survei tersebut dilakukan sejak 23-27 September 2024, melibatkan 1.200 responden di NTB.
Dalam survei ini, IPO menggunakan metode survei Multistage Random Sampling, dengan Margin of Error (MoE) 2,9 persen, tingkat akurasi data 95 persen.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Kenny Kurnia Putra