jpnn.com, JAKARTA - Survei Indonesia Political Opinion (IPO) menyebut mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjadi tokoh yang diinginkan masuk Kabinet Indonesia Maju. Survei teranyar IPO, sebesar 37,2 persen responden meminta Susi masuk kabinet.
"Posisi tertinggi begitu dari toko-toko yang diharapkan kembali untuk bergabung dengan kabinet diisi oleh Susi Pudjiastuti," kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah dalam diskusi daring berjudul "Menanti Perombakan Kabinet", Sabtu (4/7).
BACA JUGA: Update Corona 4 Juli: Pertambahan Kasus Meningkat, Jawa Timur Tertinggi
Selain nama Susi, responden IPO juga berharap mantan Menteri Pariwisata Arief Yahya masuk ke Kabinet Indonesia Maju. Sebesar 32,2 persen responden menginginkan hal itu.
Nama mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menempati posisi ketiga sosok yang diinginkan responden masuk kabinet. Survei IPO mencatat Dahlan mendapatkan dukungan sebesar 31,4 persen.
BACA JUGA: Rp 32 Triliun Melayang Gegara Corona, Petani Zaitun Italia di Ambang Kehancuran
"Tiga nama teratas tersebut memiliki rekam jejak cukup baik di mata publik, sehingga diinginkan untuk masuk dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju," lanjut dia.
Selain nama tadi, mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli, mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, dan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno juga diinginkan responden masuk kebinet Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.
BACA JUGA: Survei Tempatkan Anies & Ganjar Paling Responsif Atasi Corona, Bu Risma di Posisi Berapa?
Masing-masing ketiga sosok itu memperoleh dukungan sebesar 28,8 persen, 27,1 persen, dan 25,0 persen.
Selanjutnya, muncul pula nama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok. Pria Bangka Belitung itu mendapatkan dukungan sebesar 22,6 persen.
Sebagai informasi, IPO melakujan survei di 135 desa di 30 provinsi Indonesia. Survei dilaksanakan pada periode 8 sampai 25 Juni 2020.
Survei IPO ini melibatkan 1.350 responden. Sementara itu, IPO menggunakan metodologi survei yaitu well being metodology dengan tingkat akurasi data dalam rentang maksimum 97 persen. (mg10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan