jpnn.com, JAKARTA - Polmark Research Center (PRC) merilis hasil survei nasional yang dilakukan pada 13 sampai 25 November 2017. Dari hasil survei, calon lawan terkuat Presiden Joko Widodo masihlah Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Direktur Polmark Eep Saefullah mengatakan, berdasarkan survei, Jokowi cenderung memilih Kepala BIN Budi Gunawan (BG) sebagai pasangannya. Sedangkan Prabowo lebih populer disandingkan dengan mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
BACA JUGA: Golkar Pengin Jokowi Dua Periode
"Pengambilan data primer survei ini dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia dengan jumlah responden 2.600 orang, menggunakan metode Multistage Random Sampling dengan margin of error kurang lebih 1,9% persen pada taraf kepercayaan 95 persen," kata dia dalam konferensi pers di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Senin (18/12).
Menurutnya, popularitas para tokoh menjelang Pilpres 2019 menunjukkan bahwa tokoh Jokowi, Prabowo, Jusuf Kalla, dan Megawati Soekarnoputri mempunyai popularitas yang tinggi di atas 90 persen. Jokowi sendiri memiliki prosentasi popularitas tertinggi 85,2 persen.
BACA JUGA: Jokowi Sempat Tanya, Ada Caketum Golkar Selain Airlangga?
"Jika Pemilihan presiden dilaksanakan hari ini, respondan secara spontan menyebut Jokowi 41 persen dan Prabowo 15,9 persen sebagai calon presiden, beberapa nama lain juga bermunculan namun angkanya jauh di bawah 35,8 persen.
"Bagian penting dalam survei ini adanya temuan yang menunjukkan tingginya referensi pemilih menyatakan setuju jika Jokowi dipasangkan dengan BG 65 persen. Menunjukkan bahwa masyarakat memiliki kecenderungan lebih dengan konfigurasi pasangan ini ke depan," kata dia.
BACA JUGA: Jokowi Bongkar Grup JK, Luhut dan Ical di Munaslub Golkar
Selain berpasangan dengan BG, Jokowi juga populer dipasangan dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (64 persen), Chairul Tanjung (64,6 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (63,5 persen), Gatot Nurmantyo (63,1 persen) ataupun Anies Rasyid Baswedan (62,9 persen).
"Sementara Prabowo-Gatot Nurmantyo (63,5 persen), Prabowo-Chairul Tanjung (58 persen) atau Prabowo-Zulkifli Hasan (57,1 persen)," kata dia.
Mayoritas masyarakat Indonesia, kata Eep, menginginkan kembali Jokowi untuk memimpin kedua kalinya karena dianggap terbukti dan peduli kepada rakyat.
Dalam konteks permasalahan bangsa Indonesia secara umum persoalan kemiskinan menjadi masalah utama bagi masyarakat Indonesia (29,5 persen), tingginya harga kebutuhan pokok (16,8 persen), masalah korupsi (16,3 persen). (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Oso, Tolong Sampaikan Temuan DPD Ini ke Presiden Jokowi
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga