jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) memotret adanya ketersukaan kelompok milenial Papua terhadap Kepala BIN Budi Gunawan.
Survei itu terlihat dari pandangan (penilaian) generasi milenial Papua yang mengapresiasi kinerja Budi Gunawan yang turut terlibat dalam merintis dan mengembangkan Papua Youth Creative Hub (PYCH), rumah kreasi pengembangan potensi dan inovasi kaum muda di Bumi Cendrawasih.
BACA JUGA: Tak Terima Dibenturkan dengan Budi Gunawan, Arteria Bilang Begini
“Dari indikator kepuasan masyarakat, mayoritas responden mengapresiasi kinerja Prof. Budi Gunawan dalam membangun dan mengembangkan Papua Youth Creative Hub atau PYCH. Responden yang menilai bangga atau mengapresiasi sebesar 42,34 persen, sedangkan responden yang menilai sangat bangga, sebesar 29,19 persen. Jadi, total kaum muda milenial Papua yang bangga dengan Prof. Budi Gunawan berada di angka 71 persen lebih,” ujar Direktur Eksekutif LPI Boni Hargens saat merilis Survei Nasional dan Diskusi Publik bertajuk ‘Pandangan Milenial Papua terhadap Pemerintahan Presiden Jokowi’, di kawasan Semanggi, Jakarta, Jumat (14/4).
Dari survei tersebut, kata Boni, sebanyak 71,41 persen kaum milenial mengetahui jika Budi Gunawan berkontribusi dalam pembangunan PYCH dan 28,59 persen yang tidak mengetahui.
BACA JUGA: PIKA-PI Group Bagikan Bingkisan Ramadan kepada Pegawai Outsourcing & Yayasan Yatim Piatu
Dari yang mengetahui tersebut, sebanyak 71,53 persen generasi milenial yang mengapresiasi kinerja eks Wakapolri itu dalam pembangunan PYCH.
“Dalam pandangan generasi milenial Papua, rekam jejak Prof. Budi Gunawan selama ini memang telah memberikan atensi besar terhadap pengembangan dan potensi sumber daya manusia, terkhusus terhadap kaum muda. Sebagian responden juga berharap agar institusi telik sandi juga dapat turut serta memberikan asistensi lebih lanjut terhadap masa depan kaum muda di Papua,” tambah Boni.
BACA JUGA: Anak Muda Binaan PYCH Optimistis Budi Daya Ikan Air Tawar Makin Meningkat
Boni mengatakan indikator kepuasan masyarakat merupakan salah satu dari empat penilaian yang digunakan LPI untuk merumuskan keragaman pandangan kaum milenial Papua. Tiga indikator lainnya adalah kesesuaian, efektivitas pemanfaatan, dan kontribusi pada perekonomian.
Selain BIN, institusi yang dinilai adalah Kementerian Hukum dan HAM RI, Kementerian Keuangan RI, Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
“Responden juga turut mengapresiasi institusi kementerian yang terlibat dalam program PYCH. Dari survei tersebut, Kementerian PUPR berada di tempat tertinggi yaitu sebesar 36,21 persen. Di tempat kedua, Kementerian Keuangan dengan 29,19 persen. Sementara Kemenristekdikti berada di tempat ketiga dengan 22,26 persen. Dan di tempat terakhir adalah Kementerian Hukum dan HAM sebanyak 12.34 persen,” kata Boni.
Merespons hal tersebut, Direktur Politik Hankam BRIN M. Nurhasim menilai wajar jika mayoritas generasi milenial Papua mengapresiasi kinerja Budi Gunawan dalam pembangunan di Papua termasuk PYCH.
Menurut Nurhasim, Budi Gunawan berkontribusi besar untuk memastikan pembangunan berjalan lancar, tanpa kendala serta memberikan manfaat efektif kepada masyarakat.
"Ya, saya kira dia (Budi Gunawan) juga akan memberikan informasi pembangunan kemudian menggalang partisipasi masyarakat termasuk juga dukungan masyarakat terhadap proses pembangunan. Bagaimanapun itu juga mereka punya peran di situ," kata Nurhasim.
Meski demikian, kata Nurhasim, BIN tidak bisa bekerja sendirian, tetapi melibatkan institusi lain dalam pembangunan di Papua.
"Kalau bagi saya pembangunan itu boleh dilaksanakan oleh siapa pun karena sebenarnya yang inisiatif yang dilakukan Pak Budi Gunawan itu kan juga melibatkan kementerian yang lain, ada PUPR, ada Kemenkeu, juga ada kementerian yang lain meskipun alasannya kenapa melibatkan BIN karena, kan, secara situasi BIN yang tahu mana yang aman, apa yang diperlukan pemerintah," ungkap Nurhasim.
Menurut dia, BIN berkontribusi dalam pembangunan tempat kreativitas untuk anak-anak muda di Papua.
Survei ini dilakukan pada 3 April sampai 9 April 2023. Populasi survei ini adalah para kalangan milenial yang berasal dari seluruh kabupaten/kota di Papua.
Kriteria milenial yang dimaksud dalam survei ini adalah kelompok masyarakat berpendidikan tinggi (D3, S1, S2, S3) juga memiliki rentang umur dari 24 tahun sampai 39 tahun dan aktif mengamati isu pembangunan di Papua khususnya, pembangunan Papua Youth Creative Hub sebagai rumah kreatif.
Metodologi survei yang digunakan adalah google form, surel, Whatsapp, Zoom, dan wawancara tatap muka. Pengambilan sampel klaster ini adalah metode sampling di mana responden yang terpilih dari suatu wilayah adalah memiliki kriteria khusus seperti generasi milenial Papua dengan rentang umur 20 sampai 40 tahun.
Acara peluncuran survei ini dihadiri juga oleh Pengamat Kebijakan Publik Krisno Legowo, Direktur Politik Hankam BRIN M. Nurhasim, Peneliti Litbang Harian Kompas Yohan Wahyu, dan mantan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI Laksamana Muda (purn) Soleman B. Ponto. (Tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PYCH Rangkul Anak Muda Papua Untuk Mengelola Katering
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga