jpnn.com - JAKARTA - Hasil survei Lembaga Survei Indonesia menunjukkan bahwa elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP menempati posisi teratas.
Dari hasil survei yang dilakukan LSI pada 7-11 Januari 2023, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu memperoleh dukungan 21,9 persen.
BACA JUGA: Kawal Kasus di Brebes, Legislator PDIP: Tidak Ada Kata Damai untuk Pemerkosa
"PDIP pada survei kali ini kami temukan (menempati posisi teratas) didukung oleh 21,9 persen (responden) kalau pemilu legislatif diadakan sekarang," ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan.
Djayadi menyampaikan itu saat memaparkan hasil survei bertajuk "Kinerja Presiden, Pencabutan PPKM, Ketersediaan Bahan Pokok dan BBM, serta Peta Politik Terkini", sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube Lembaga Survei Indonesia, LSI_Lembaga, di Jakarta, Minggu (22/1).
BACA JUGA: Survei Terbaru LSI: Elektabilitas PDIP Belum Tertandingi, Lihat Itu Posisi PSI
Dia menambahkan posisi berikutnya ialah Partai Gerindra dengan elektabilitas 12,1 persen, Partai Demokrat 7,1 persen, Partai Golkar 6,7 persen.
Kemudian, Partai NasDem dengan elektabilitas 5 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 5 persen, Perindo 4,8 persen, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 4,7 persen.
BACA JUGA: PDIP Ingin Pembangunan di Bali Harus Melibatkan Rakyat Kecil dan Budaya
"Sementara itu, ada sebanyak 26,7 persen responden yang belum menentukan pilihan," kata Djayadi.
LSI berpendapat tingginya posisi PDIP itu dipengaruhi salah satunya oleh tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Dalam temuan LSI pada survei kali ini, lanjut Djayadi, tingkat kepercayaan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi mencapai 76,2 persen.
Djayadi mengatakan angka tersebut menjadi yang tertinggi dalam survei persepsi publik, terutama terkait tingkat kepercayaan atas kinerja presiden.
Tingginya kepercayaan publik terhadap kinerja Jokowi itu membawa dampak positif terhadap PDIP.
Survei LSI kali ini menargetkan populasi warga negara Indonesia berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Mereka dipilih sebagai responden dengan metode pemilihan sampel random digit dialing, yakni teknik memilih sampel melalui pembangkitan nomor telepon secara acak.
"Dengan metode itu, sebanyak 1.221 responden dipilih melalui pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening," ucap Djayadi.
Adapun toleransi atau batas kesalahan survei ini adalah sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi