Elektabilitas Sendi Fardiansyah di Bogor Melonjak, Dedie Rachim Stagnan

Jumat, 19 Juli 2024 – 17:33 WIB
Direktur Eksekutif Citra Komukasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah. Foto dok pri

jpnn.com, BOGOR - Pemilihan Walikota Bogor 2024 bakal diwarnai pertarungan sengit antara Dedie Rachim dan Sendi Fardiansyah.

Berdasarkan analisis hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, elektabilitas Dedie Rachim masih memimpin dengan 39,1%, di bawahnya ada Sendi Fardiasnyah yang pada survei sebelumnya 6,1%, sekarang meroket ke 20,9%.

BACA JUGA: Eks Anggota Tim Mawar Menilai Pilkada Bisa Ciptakan Politik Dinasti

Survei dilakukan dari 11–16 Juli 2024 dengan menggunakan metode standar multi stage random sampling, wawancara tatap muka menggunakan kuesioner kepada 440 responden dengan margin of error 4,8%.

Direktur Eksekutif Citra Komukasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah dalam paparannya menjelaskan, pertarungan sengit itu potensial terjadi karena dua hal.

BACA JUGA: NasDem Berpeluang Usung Sendi Fardiansyah Sespri Iriana Jokowi di Pilkada Kota Bogor

Pertama, keduanya punya potensi untuk memperoleh tiket partai.

Kedua, karena posisi elektabilitas kedua figur itu, Dedie Rachim dan Sendi Fardiansyah, yang cukup menarik lantaran dua kandidat tersebut memiliki trend elektabilitas yang berbeda.

BACA JUGA: Pupuk Indonesia Tetap Salurkan Pupuk Bersubsidi Meski Kontrak Belum Diperpanjang

Dedie Rachim sebagai incumbent punya trend yang stagnan, meski masih memimpin. Tapi, di sisi lain, Sendi Fardiansyah, punya trend yang meroket, meski masih di bawah Dedie Rachim.

"Trend elektabilitas Sendi bisa naik lagi setelah sejumlah partai resmi mengusung dirinya. Biasanya, keraguan memilih itu juga muncul karena dianggap belum tentu dapat tiket partai," jelasnya.

Dalam kontestasi Pilkada, termasuk Pilpres trend elektabilitas menjadi variabel penting yang harus dilihat.

Pasalnya, dari pengalaman selama ini, kandidat yang punya trend naik, punya potensi menyalip kandidat yang diatasnya.

Sebaliknya, kandidat yang trendnya stagnan, apalagi turun, biasanya akan terus turun.

Dalam kontek Pilwakot Bogor, menurut Toto, kandidat yang harus diwaspadai Dedie Rachim adalah Sendi Fardiansyah.

Kenapa? Karena dia punya trend naik, bahkan meroket. Dari survei 4 bulan sebelumnya, hanya 6,1%, sekarang sudah tembus ke angka 20,9%.

“Ini data yang goodnews buat Sendi. Tapi badnews buat Dedie. Bayangkan, naik dari 6,1 ke 20,9% itu sangat signifikan dalam simulasi 14 calon.

Sementara, Dedie Rachim dari dua kali survei, posisinya masih masih belum beranjak jauh, yaitu sekitar 39 sampai 40 an persen,” katanya.

Sejumlah kandidat lain yang dipotret, ada Atang (10,0%), Raendi Rayendra (9,8%) dan yang lainnya di bawah 5% seperti Jenal Mutaqin (4,8%), Rusly Prihatevy (4,3%) dan lain-lain. Saat dikerucutkan menjadi 6 calon, Sendi naik lagi ke 24,5%, Dedie Rachim ke 40,9%.

Variabel lain yang harus dilihat dalam membaca peluang, kata Toto, adalah tingginya pemilih yang masih berkategori soft supporter, yaitu gabungan pemilih yang sudah memilih tapi bisa berubah dengan yang belum punya pilihan sama sekali. Itulah pemilih cair yang sering disebut sebagai lahan tak bertuan.

“Soft supporternya masih 49%. Ini jumlah pemilih yang masih bisa diperebutkan. Sementara, strong supporternya belum ada yang tembus 30%. Pada bagian lain, baru 18,6% publik yang sudah menentukan pilihannya dari sekarang. Mayoritas publik, masih menunggu masa kampanye, hari tenang dan saat datang ke TPS,” ungkapnya.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Kabupaten Bogor Punya Wadah Khusus Awasi Pilkada 2024


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler