jpnn.com, MANADO - Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara petahana Olly Dondokambey dan Steven Kandouw berpeluang besar memenangkan kontestasi Pilkada Sulut pada 9 Desember 2020 mendatang.
Pasangan petahana ini masih diunggulkan karena tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerjanya cukup tinggi.
BACA JUGA: Pengemudi Pajero Penabrak 6 Mobil di Imam Bonjol Ternyata Anggota Polisi Berpangkat AKP
Hal ini terungkap dari hasil survei LSI Denny JA yang dilansir Minggu (9/8) siang, di Manado, Sulut, menyebut petahana bakal melenggang mulus ke periode kedua jabatannya.
Olly Dondokambey diapresiasi positif dengan elektabilitas di atas 60%, sementara penantangnya hanya meraih suara di bawah 10%.
Survei yang dilakukan untuk melihat kondisi terkini para calon dalam Pilgub Sulawesi Utara yang akan berlangsung di akhir 2020 nanti.
BACA JUGA: Istri Mantan Anggota Dewan yang Ditangkap di Lampung Timur Akhirnya Buka Suara, Oh Ternyata
"Dengan atribusi program dan capaian yang telah dilakukan, kekuatan petahana dalam hal ini Olly Dondokambey, diapresiasi positif dengan elektabilitas perkasa di atas 60%. Sedangkan barisan para penantang suaranya di bawah 10%," terang peneliti LSI Denny JA Ikrama Masloman.
Survei LSI dilakukan pada medio April 2020 dengan menggunakan 800 responden, mengangkat tema 'lima Bulan Jelang Pilkada Sulut, Kekuatan Petahana dan Peluang Penantang'.
BACA JUGA: Resmi! PDIP Usung Olly-Steven untuk Pilkada Sulut
Survei dilakukan dengan sample di seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Utara, menggunakan metode multistage random sampling. Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Margin of error survei ini 3,5%.
Ikram menjelaskan, keperkasaan petahana tergambar dari elektabilitas para calon gubernur petahana Olly Dondokambey (OD) yang didukung sebesar 62%, sementara penantangnya Christiany Eugenia Paruntu atau Tetty Paruntu didukung 9,3% suara, Elly E Lasut (E2L) didukung 6,7% suara, G.S Vicky Lumentut (GSVL) didukung 4,5% suara, Vonny A Panammbunan (VAP) didukung 3,3% suara, dan Stefanus Vreeke Runtu (SVR) didukung 0,3%, sedangkan yang belum menentukan pilihan sebesar 13,9% suara.
"Dari elektabilitas para bakal calon gubernur Sulawesi Utara, pemilih militan atau strong supporters, kubu petahana meraih suara di atas 45%, disusul Christiany Eugenia Paruntu atau Tetty Paruntu (6,2%), Elly E Lasut (5,3%), GS Vicky Lumentu (2,5%), Vonny A Panammbunan (2%), sedangkan mereka yang belum menentukan pilihan sebanyak 37%," ujarnya menambahkan.
"Mengapa elektabilitas petahana sangat kokoh. Pertama, tingkat kepuasan terhadap petahana di atas 80%. Di mana mereka yang puas dan cukup puas dengan kinerja Olly Dondokambey sebagai petahana sebesar 84.7%, sedangkan yang menyatakan kurang puas dan tidak puas sama sekali hanya sebesar 11,4%."
"Selain kepuasan persepsi keberhasilan Petahana diapresiasi lebih tinggi, dimana mereka yang menyatakan petahana sangat berhasil dan cukup berhasil sebesar 85,5%, sedangkan yang menyatakan kurang berhasil dan tidak berhasil sama sekali kurang dari 10% yaitu hanya sebesar 9,5%."
Alasan kedua kenapa elektabilitas petahana kokoh, yaitu tingkat popularitas atau pengenalan yang tertinggi juga tingkat kesukaan yang tinggi, Olly Dondokambey (OD) dikenal oleh 90,5% dan disukai sebesar 91,4%. kedua tertinggi Elly E Lasut (E2L) dikenal sebesar 79% dengan tingkat kesukaan sebesar 75,3%.
Selanjutnya GS Vicky Lumentut (GSVL) dikenal 67,8% dengan tingkat kesukaan sebesar 73,3%, Christiany Eugenia Paruntu atau Tetty Paruntu dikenal sebesar 64,8% dengan tingkat kesukaan sebesar 76,2%, dan Vonny A. Panambunan (VAP) dikenal sebesar 59,3% dengan tingkat kesukaan sebesar 66,3%.
Alasan keempat Kenapa Petahana Kokoh, tergambar dari persepsi menginginkan kembali petahana yang tinggi, dimana mereka yang menginginkan petahana menjabat kembali sebagai Gubernur Provinsi Sulawesi Utara sebesar 69%.
BACA JUGA: Leher Nenek Yati Dililit Ular Kobra Lalu Disembur, Begini Kondisinya
Mereka yang tidak menginginkan sebesar 14,8% dan yang tidak menjawab sebesar 26,2%. (dkk/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad