Survei: Masyarakat Meragukan Data Covid-19 yang Dirilis Pemerintah

Selasa, 19 Mei 2020 – 19:03 WIB
Ilustrasi data Covid-19 di Indonesia hingga Senin (23/3). Foto: Twitter@BNPB_Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Hasil survei Roda Tiga Konsultan (RTK) menyatakan masyarakat tidak sepenuhnya percaya dengan data yang dibeberkan pemerintah soal jumlah pasien positif COVID-19, pasien sembuh, dan pasien meninggal.

Dalam survei berjudul "Pandangan Masyarakat Terhadap Penanganan Pandemi COVID-19", sebanyak 43,5 persen ragu-ragu terhadap data yang dibeber pemerintah tersebut.

BACA JUGA: Jokowi: Pemerintah Tidak Melarang Warga Beribadah

Sementara itu, sebanyak 8,3 persen orang tidak percaya data yang dibeberkan setiap harinya oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto itu.

"Lebih dari separuh responden atau 51,8 persen ragu-ragu dan tidak percaya dengan data tersebut," kata Direktur Riset Roda Tiga Konsultan Muhammad Taufiq Arif dalam pesan singkatnya kepada jpnn.com, Selasa (19/5).

BACA JUGA: Menag Ungkap Kajian BIN tentang Salat Idulfitri, Isinya?

Arif mengatakan, wajar angka keraguan masyarakat besar atas data yang dibeberkan pemerintah soal jumlah pasien positif COVID-19, pasien sembuh, dan pasien meninggal.

Pasalnya, masyarakat membandingkan data pemerintah Indonesia dengan negara tetangga seperti Singapura.

BACA JUGA: Update Corona 19 Mei: Jumlah Pasien Sembuh Tidak Lebih Baik dari Kemarin

"Keragu-raguan masyarakat bisa saja timbul karena membandingkan data dari negara lain. Contoh paling dekat Singapura yang mengonfirmasi kasus positif tertinggi di Asia Tenggara, padahal jumlah penduduk negara itu jauh lebih kecil dari pada Indonesia," ucap Arif.

Selain itu, ujar dia, keraguan masyarakat bisa terpicu dari sisi kemampuan tes massal.

Masyarakat sadar kemampuan tes Indonesia masih terbilang kecil.

"Jadi, wajar saja jika masyarakat merasa bahwa data positif COVID-19 pada kenyataannya mungkin saja lebih besar dari data yang dikeluarkan pemerintah," ungkap dia.

Masih dari survei yang sama, terdapat 45,2 persen responden percaya atas data yang dibeberkan pemerintah soal jumlah pasien positif COVID-19.

Sisanya, 3,1 persen responden tidak menjawab atau tidak tahu.

"Kurang dari separuh responden atau 45,2 persen yang percaya data pemerintah tentang COVID0-19," pungkas dia.

Sebagai informasi, survei RTK dilakukan dengan menghubungi responden melalui telepon. Survei telepon dipilih karena merupakan cara yang paling memungkinkan untuk dilakukan ditengah kondisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dengan mempertimbangkan aspek
metodologis secara seksama.

Responden dipilih berdasarkan bank data nomor kontak yang pernah diwawancarai dalam survei-survei sebelumnya, yaitu sejumlah 10.456 data.

Bank data ini merupakan hasil dari stratified random sampling pada survei skala nasional maupun provinsi dan kabupaten atau kota yang telah dilakukan oleh RTK sebelumnya.

Dari bankvdata tersebut diambil secara stratified random sampling sebanyak 1200 responden dengan margin of error 2.89% dan confidence level pada 95 persen. Survei dilakukan pada tanggal 7 – 17 Mei 2020. (mg10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler