jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Median Survey Nasional melakukan survei opini publik terkait pemilihan gubernur Kalimantan Barat 2018. Survei ini dilakukan pada 5-12 Mei 2017.
Direktur Ekselutif Median Rico Marbun mengatakan, survei ini dilakukan untuk melihat potensi dan modal dasar 18 tokoh yang mulai muncul sebagai bakal calon gubernur Kalbar 2018.
BACA JUGA: PKB Beri Keleluasaan Gus Ipul Tentukan Balon Wagub Jatim
Para calon ini dianggap potensial menggantikan Cornelis yang telah memimpin Kalbar selama 10 tahun terakhir.
"Survei tersebut memberikan gambaran bahwa hingga saat diambilnya data ini, Wali Kota Pontianak H Sutarmidji (Midji) mampu mengungguli calon-calon lainnya termasuk Karolin Margret Natasa yang merupakan putri Cornelis sekaligus Bupati Landak," kata Rico kepada JPNN.com (Jawa Pos Group), Jumat (16/6) malam.
BACA JUGA: Pilkada di Lima Provinsi Punya Potensi Kerawanan
Adapun populasi survei yakni seluruh warga Kalbar yang mempunyai hak pilih. Target sampel 1000 responden dengan margin of error kurang lebih 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi kota/kabupaten dan gender.
BACA JUGA: Inilah 12 Nama Dianggap Layak jadi Cagub
Hasil survei menunjukkan dinamika politik yang terjadi selama masa pengambilan data yakni 5-12 Mei 2017. "Quality control dilakukan terhadap 20 persen sampel yang ada," ujarnya.
Rico menjelaskan, tokoh yang diuji adalah Abdul Rahmi, Adrianus Asia Sidot, Awang Ishak, Boyman Harun, Karolin, Frederika Cornelis, Sutarmidji, Hasan Karman, Hildi Hamid, Kartius, Lasarus, M Zeet Hamdy Assovie, Michael Jeno, Milton Crosby, Ria Norsan, Suriansyah, Suryadman Gidot dan Jakius Sinyor.
Dari sisi popularitas tokoh, menurut Rico, Karolin menempati posisi tertinggi yakni 67,3 persen.
Posisi kedua ada Midji dengan perolehan 57,3 persen. Posisi ketiga Frederika 38,7 persen, dan disusul berturut-turut Kartius 35,3 persen, Gidot 30,7 persen, Adrianus 30,7 persen.
Kemudian, Milton 29,3 persen, Awang 29,3 persen, Jasan 28,7 persen, Ria 24,7 persen. Berikutnya, Lasarus 18 persen, Boyman 16 persen, Jakius 12 persen, Rahmi 11,7 persen, Jeno 11,3 persen, Zeet 10 persen, Hildi 10 persen dan Suriansyah 6 persen.
Nah, Rico memaparkan, hingga 8 Mei 2017 ada 10 tokoh terpopuler di Kalbar versi survei.
Yakni, Karolin 67,3 persen, Midji 57,3 persen, Frederika 38,7 persen, Kartius 35,3 persen, Suryadman Gidot 30,7 persen, Adrianus Asia Sidot 30,7 persen. Kemudian, Milton 29,3 persen, Awang 29,3 persen, Jasan 28,7 persen, Ria 24,7 persen.
Dia memaparkan, melihat tingkat popularitas semua tokoh yang masih di bawah 70 persen, maka menjadi pekerjaan rumah yang serius bagi semua calon untuk meningkatkan popularitasnya di seluruh wilayah Kalbar hingga di atas 75 persen. "Dengan popularitas lebih dari 75 persen, kandidat akan mampu mengoptimalkan upaya-upaya dan program peningkatan elektabilitasnya," kata Rico.
Hasil survei juga mendapati elektabilitas lima tokoh yang dikompetisikan untuk gubernur yakni Sidot, Frederika, Midji, Karolin, Kartius, Lasarus, Jeno, Milton, Norsan dan Gidot.
Dengan pertanyaan "jika pemilihan gubernur Kalbar dilakukan saat ini, dari tokoh berikut ini siapakah yang ada pilih menjadi gubernur Kalimantan Barat", responden menjawab Midji 29 persen, Karolin 15,3 persen, Ria Norsan 7,3 persen. Kemudian, Milton Crosby 4 persen, Adrianus 2,7 persen, Gidot 2 persen, Kartius 2 persen dan Frederika 1,3 persen. "Sedangkan undecided 36,3 persen," tegas Rico.
Survei juga mengkompetisikan lima tokoh yang diasumsikan paling kuat yakni Sidot, Midji, Karolin, Norsan dan Gidot.
Hasilnya, Midji 33,3 persen, Karolin 18 persen, Ria Norsan 7,3 persen, Sidot 3,3 persen dan Gidot 2,7 persen. "Sedangkan undecided 35,4 persen," katanya.
Jika mengkompetisikan tiga tokoh yang diasumsikan memiliki potensi kuat hasilnya adalah Midji 37 persen, Karolin 20 persen, Gidot 4 persen. "Sedangkan undecided adalah 39 persen," katanya.
Jika mengkompetisikan dua tokoh yang diasumsikan memiliki potensi paling kuat hasilnya Midji mengungguli Karolin. Midji meraih 40 persen dan Karolin 24 persen. "Sedangkan undecided 36 persen," ungkapnya.
Hingga 8 Mei 2017, lanjut Rico, ada lima tokoh dengan elektabilitas tertinggi. Yakni Midji 29 persen, Karolin 15,3 persen, Ria 7,3 persen, Milton 4 persen, Sidot 2,7 persen. Dengan gap 13,7 persen alias sudah lebih dari dua kali margin of error dari Karolin, Midji dapat disimpulkan sementara ini memimpin dalam kontestasi pemilihan gubernur Kalbar 2018.
Sementar itu untuk elektabilitas wakil gubernur tokoh yang dikompetisikan adalah Rahmi, Awang, Boyman, Hasan, Hildi, Jakius, Zeet, Ria dan Suriansyah. Hasilnya, Boyman meraih 7,3 persen, Hasan 6,7 persen, Awang 6,7 persen, Ria 6 persen, Rahmi 5,3 persen, Zeet 3,3 persen, Jakius 2 persen, Hildi 1,3 persen, Suriansyah 0,7 persen. "Sedangkan uncecided 60,7 persen," ungkap Rico.
Survei juga mengungkap alasan memilih tiap tokoh. Midji misalnya dipilih karena kinerjanya terbukti dan mampu memimpin 35,2 persen, populer di masyarakat 13,7 persen, tegas 2,9 persen, berpengalaman 2 persen. Kemudian alasan memilih karena Midji bersih dan jujur 2 persen, namanya bagus 2 persen, peduli 2 persen, programnya bagus 2 persen, baik orangnya 1 persen dan putra daerah 1 persen.
Kemudian, Karolin dipilih responden karena berpengalaman 17 persen, populer di masyarakat 15,2 persen, baik dan peduli 10,8 persen, perempuan 4,3 persen, kinerja terbukti 4,3 persen. Kemudian alasan karena Karolin tegas 4,3 persen, adil 2,2 persen, cerdas 2,2 persen, merakyat 2,2 persen, muda 2,2 persen, pembangunan infrastuktur 2,2 persen, bersih dan jujur 2,2 persen dan putra daerah 2,2 persen.
Kemudian Ria Norsan populer di masyarakat 18,2 persen, merakyat 13,6 persen, mampu memimpin 9,1 persen, kinerja terbukti 9,1 persen, jalan dibangun 4,5 persen.
Milton berpengalaman 25 persen, memprioritaskan 16,7 persen, pembangunan infrastruktur 16,7 persen, populer di masyarakat 16,7 persen, cerdas 8,3 persen dan kinerja terbukti 8,3 persen.
Adrianus merakyat 37,5 persen, adil 12,5 persen, bersih dan jujur 12,5 persen, populer di masyarakat 12,5 persen dan kinerja terbikti 12,5 persen. Gidot populer di masyarakat 50 persen, berpengalaman 16,7 persen dan kinerja terbukti 16,7 persen. Kemudian Frederika Cornelis alasan memilih karena programnya bagus 25 persen dan baik orangnya 25 persen. Kartius berpengalaman 33,3 persen, kinerja terbukti 16,7 persen.
Rico menuturkan dari data alasan memilih menunjukkan bahwa publik Kalbar memilih Sutardmji karena dianggap bagus kepemimpinannya 35,2 persen. Sementara Karolin dipilih karena berpengalaman 21,7 persen dan populer 15,2 persen. Dia mengatakan, dari data ini dapat disimpulkan bahwa secara kinerja dan kompetensi, publik telah mengakui keberhasilan Midji dalam memimpin Kota Pontianak.
"Namun dalam hal pengalaman dan popularitas, Karolin Margret Natasa dianggap lebih unggul," ungkap Rico.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 14,5 Persen Responden Cemas NKRI Dalam Bahaya
Redaktur & Reporter : Boy