Survei Membuktikan, Pasar Indonesia Tetap Membaik

Sabtu, 10 Desember 2016 – 18:56 WIB
Ilustrasi Foto: Jawa POs Group/dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA--Lembaga survei dunia, Kantar World Panel mengeluarkan rilis terbarunya tentang fast moving consumer goods.

Dalam surveinya menunjukkan pertumbuhan industri produk "fast moving consumer goods" atau barang konsumen dengan perputaran (penjualan) cepat di Indonesia pada kuartal tiga 2016 sebesar 4,8 persen mengalahkan pertumbuhan Asia tiga persen

BACA JUGA: TokTok Hadir Untuk Kesejahteraan Anggota Korpri

‎New Business Development Director, Fanny Murhayati mengungkapkan, meski pertumbuhan ini belum setinggi periode sebelumnya 9,9 persen.

Namun, hal ini menunjukkan pasar Indonesia tetap membaik seiring dukungan fundamental ekonomi yang kuat dilihat dari inflasi rendah, pengangguran turun, nilai tukar rupiah stabil, dan pembangunan infrastruktur yang terus berjalan.

BACA JUGA: Wow, Pasar Ikan di Natuna, Mini-nya Tsukiji?

"Saat ini konsumen lebih selektif dalam memilih produk fast moving consumer goods (FMCG) seiring dengan naiknya harga produk tersebut. Hal ini juga yang menjawab mengapa pertumbuhan pada kuartal tiga 2016 tidak sepesat periode sebelumnya," kata Fanny dalam siaran persnya yang diterima JPNN, Sabtu (11/12).

Dijelaskan, saat ini penjualan FMCG di Indonesia terbesar (90 persen) melalui pasar tradisional.

BACA JUGA: Ekonomi Masih Lesu, Investasi Tetap Mengalir Deras

Apalagi pemerintah saat ini terus merevitalisasi pasar-pasar tradisional sehingga membuat penjualan melalui media ini akan tetap menguat ke depannya meskipun mini market dan pusat belanja modern juga ikut bertumbuh.

Kantar Worldpanel Asia CEO, Marcy Kou mengatakan, terdapat tiga hal penentu yang membentuk industri FMCG di masa depan, yaitu penjualan berbasis digital, transformasi struktur retail, dan perilaku konsumen terhadap berbagai produk.

Untuk penjualan berbasis digital di Indonesia saat ini pertumbuhan e-commerce sudah maju dengan pesat tapi baru untuk produk-produk tertentu saja.

Sedangkan untuk FMCG masih kurang dari satu persen, sehingga ke depannya bisa menjadi pertimbangan bagi produsen minimal untuk memperkenalkan produk kepada masyarakat.

"Saat ini pengguna aktif media sosial di Indonesia  mencapai 65 juta orang, jumlah ini merupakan jumlah terbesar kedua di Asia setelah Tiongkok. Berbagai aplikasi dengan beragam kegunaan terus berkembang dengan pesat. Seharusnya perkembangan ini menjadi pertimbangan bagi produsen untuk berinvestasi lebih, pada media digital," bebernya. (esy/jpnn)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Natal dan Tahun Baru, 3 Maskapai Tambah Penerbangan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler