Survei PatraData Terbaru: Elektabilitas Prabowo-Gibran Unggul Sementara di Pulau Jawa

Senin, 11 Desember 2023 – 07:46 WIB
Manajer Riset PatraData Rezki Adminanda mengatakan survei nasional lembaganya menunjukkan elektabiltas Prabowo-Gibran unggul sementara di Pulau Jawa dibandingkan pasangan capres-cawapres lain. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Hasil survei PatraData yang dilaksanakan pada 1-5 Desember 2023 memperlihatkan elektabilitas pasangan capres-cawapres, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul sementara di Pulau Jawa.

“Memasuki masa kampanye pilpres ini, temuan survei PatraData menunjukkan bahwa Prabowo Subianto dengan 36,3 persen, unggul dari Ganjar Pranowo dengan 31,4 persen, dan Anies Baswedan dengan 26,6 persen," ungkap Manajer Riset PatraData Rezki Adminanda dalam keterangannya, Senin (11/12).

BACA JUGA: Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman Berpeluang Masuk TKN Prabowo-Gibran

Dia menyampaikan merujuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), jumlah pemilih di Pulau Jawa mencapai 115.373.669 orang atau setara dengan 56,33 persen dari total jumlah pemilih di seluruh Indonesia.

Jika dicermati pada konteks pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2024 mendatang, ketiga kandidat pasangan calon diketahui berasal dari Pulau Jawa.

BACA JUGA: Al Araf Sebut Prabowo-Gibran Bisa Bawa Demokrasi Lebih Kelam dari Era Soeharto

Hal tersebut tentu akan menimbulkan persaingan ketat antarmasing-masing pasangan calon dalam merebut hati pemilih di Pulau Jawa.

Lebih lanjut dia menyampaikan adapun untuk simulasi dua nama calon presiden 2024 secara head to head di Pulau Jawa, yaitu Anies Baswedan unggul dengan 43,4 persen dari bakal calon presiden Ganjar Pranowo dengan 40,3 persen, dan terdapat 16,3 persen responden menjawab tidak tahu atau tidak jawab.

BACA JUGA: Relawan Gaspoll Bro Bergerak, Optimistis Prabowo-Gibran Raih 90 Persen Suara di Jabar

Selanjutnya pada simulasi dua nama atau head to head calon presiden berikutnya,menunjukkan hasil Prabowo Subianto unggul jauh (62,4 persen) head to head dengan Anies Baswedan (27,2 persen).

Begitu juga Prabowo Subianto unggul dengan angka 63,3 persen head to head dengan Ganjar Pranowo yang hanya memperoleh 23,4 persen.

Hasil temuan yang berbeda dipaparkan PatraData ialah pada keterpilihan wakil presiden.

Menurut Rezki, berbeda dengan nama calon presiden yang Prabowo Unggul dari calon presiden lainnya, keterpilihan Mahfud MD sebagai calon wakil presiden lebih tinggi dari calon wakil presiden lainnya, yaitu Gibran dan Muhaimin.

"Temuan kami menunjukkan bahwa Mahfud MD unggul dengan 35,8 persen dari Gibran Rakabuming Raka dengan 31,3 persen, disusul Muhaimin Iskandar dengan 25,4 persen,” beber Rezki Adminanda dalam paparannya.

Selanjutnya, PatraData juga memaparkan hasil dan temuan survei elektabilitas terhadap pasangan capres dan cawapres di Pulau Jawa.

Pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan angka keterpilihan 37,5 persen, untuk pasangan Ganjar-Mahfud memperoleh 31,8 persen, dan yang terakhir pasangan Anies-Muhaimin dengan 26,7 persen.

Untuk responden yang masih belum menentukan pilihan adalah 4,1 persen.

“Temuan survei kami memasuki awal masa kampanye, pasangan Prabowo-Gibran unggul dari pasangan Ganjar-Mahfud dengan selisih 5,8 persen, dan disusul Ganjar-Mahfud di urutan kedua selisih 5,1 persen dari pasangan Anies-Muhaimin," sebutnya.

Rezki Adminanda mengungkapkan pihaknya memang belum melihat dominasi yang terlalu jauh di antara ketiga pasangan calon presiden ini, dan tentu saja ini membuktikan akan terus terjadi persaingan yang ketat dalam hal perebutan lumbung suara di Pulau Jawa sebagai pulau penentu kemenangan dalam kontestasi pemilihan presiden jika dicermati dari Pilpres sebelumnya.

Dalam hal stabilitas dukungan terhadap pilihan pasangan presiden dan wakil presiden, PatraData memaparkan bahwa Anies-Muhaimin memiliki 35 persen pemilih yang sangat kecil atau hampir tidak mungkin mengubah pilihannya.

Sementara pada Prabowo-Gibran terdapat 33,7 persen pemilih yang menjawab sangat kecil atau hampir tidak mungkin mengubah pilihannnya, dan terhadap pasangan Ganjar-Mahfud terdapat 37 persen pemilih yang menjawab sangat kecil atau hampir tidak mungkin mengubah pilihannya.

Dikatakan Rezki Adminanda, temuan survei PatraData memperlihatkan masing-masing pasangan kandidat calon presiden dan wakil presiden harus mampu bekerja lebih ekstra dalam meyakinkan pemilih untuk mantap memilih mereka.

"Memang berdasarkan temuan kami, pasangan Ganjar-Mahfud misalnya lebih banyak memiliki strong voter atau pemilih yang sudah mantap dan yakin terhadap pilihannya, yaitu sebesar 37 persen," ungkap Rezki Adminanda.

Namun angka tersebut, kata Rezki Adminanda, masih belum dapat dikatakan terlalu signifikan, sebagian pemilih Ganjar-Mahfud lainnya masih membuka ruang atau masih mungkin dalam hal mengubah pilihannya, begitu juga dengan pemilih pasangan Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin.

Untuk partai politik, temuan survei yang dilakukan PatraData di Pulau Jawa ialah PDIP unggul sebesar 22,7 persen dari partai lainnya.

Disusul secara berurutan Partai Gerindra dengan 19,3 persen, PKS 7,6 persen, Golkar 7,5 persen, PKB 6,7 persen, Demokrat 4,8 persen, PSI 4,2 persen, PAN dan NasDem masing-masing 4,0 persen.

Sementara PPP (3,1 persen), dan secara berurut yaitu Perindo, Gelora, Ummat, PBB, PKN, Buruh, Garuda, Hanura masih berada di bawah angka ambang batas parlemen.

“Secara umum perolehan suara partai di Pulau Jawa tidak terlalu berbeda dengan hasil-hasil survei nasional yang kami pernah lakukan, partai parlemen masih tetap mendominasi. Dalam hal ini, kami melihat PPP sebagai partai parlemen yang saat survei ini kami laksanakan masih berada di bawah angka empat persen," pungkas Rezki Adminanda pada paparan hasil survei nasional lembaganya.

Hasil survei PatraData yang dilakukan pada sampel responden Pulau Jawa yang dipilih secara acak dari kumpulan database nomor telepon yang dimiliki oleh PatraData.

Menggunakan asumsi simple random sampling, jumlah responden 1.200 memiliki toleransi kesalahan (margin of error – MoE) sebesar ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Selanjutnya quality control dilakukan dengan menelepon ulang responden (call back) sebanyak 20 persen dari total sampel. (mar1/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler