Survei Pilkada Solo: Undecided Voters Ungguli Elektabilitas Gibran bin Jokowi

Kamis, 27 Agustus 2020 – 19:19 WIB
Putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka. Foto : Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Elektabilitas Gibran Rakabuming Raka di bursa calon wali kota Surakarta (Solo) cukup tinggi jelang Pilkada Serentak 2020.

Hal itu merupakan temuan dalam hasil survei teranyar Indonesia Public Institute (IPI) yang bertitel Potret Dinamika Pilkada Kota Solo : Membaca Peluang Kandidat dan Perilaku Pemilih.

BACA JUGA: Warning Hasto PDIP kepada Gibran bin Jokowi di Sekolah Partai

Direktur Eksekutif IPI Karyono Wibowo mengungkapkan, putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu memiliki elektabilitas 36,8 persen berdasar survei dengan pertanyaan terbuka atau top of mind.

"Secara spontan responden menjawab Gibran Rakabuming Raka 36,8 persen," kata Karyono dalam konferensi pers secara daring, Kamis (27/8).

BACA JUGA: Rival Gibran di Pilkada Solo Hanya Sebagai Calon Boneka?

Di bawah Gibran ada Achmad Purnomo yang mengantongi elektabilias 3,9 persen. Saat ini Purnomo merupakan wakil wali kota Solo.

Selanjutnya ada nama Bagyo Wahyono menempati posisi ketiga. Calon yang maju dari jalur independen itu memiliki elektabilitas 1,3 persen.

BACA JUGA: Pengakuan Gibran kepada Hasto soal Hobi Kalah oleh Blusukan

"Bagyo Wahyono yang sekarang jadi penantang Gibran mendapatkan 1,3 persen. Ini top of mind, ya," ucap Karyono.

Namun, masih ada 10,3 persen responden yang merahasiakan pilihan mereka. Sementara 45,9 persen responden belum memutuskan pilihan.

Menurut Karyono, besarnya angka pemilih yang belum menentukan atau undecided voters disebabkan kemunculan Gibran sebagai calon wali kota Solo tergolong telat.

Sebelumnya nama Achmad Purnomo cenderung sering disebut sebagai kandidat kuat di Pilkada Kota Solo. Menurut Karyono, para pendukung Purnomo tak serta-merta bakal memilih Gibran.

"Ketika Gibran muncul, terjadi pergeseran peta pemilih. Pemilih Achmad Purnomo sebagian belum memutuskan karena tahu pilihannya tidak maju. Sebagain dari mereka memilih untuk wait and see," ucap Karyono.

Sebagai informasi, IPI melakukan survei itu pada 3 sampai 7 Agustus 2020. Survei tersebut melibatkan 440 responden yang memiliki hak pilih di Pilkada Kota Solo.

IPI menggunakan metode wawancara tatap muka menggunakan kuesioner dalam surveinya.

Survei IPI ini dilakukan dengan model wawancara tatap muka langsung menggunakan kuesioner. Adapun margin of error survei tersebut di kisaran 4,8 persen.(ast/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler