jpnn.com, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) panen kecaman di media sosial karena sikapnya menolak perda syariah dan Injil. Namun, kenyataan di lapangan bisa jadi justru sebaliknya.
Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono mengatakan, polemik akibat pernyataan tersebut menjadi kampanye gratis bagi PSI. Selain itu, publik jadi mengetahui bahwa PSI adalah partai yang punya sikap.
BACA JUGA: Ide PSI soal Poligami Sudah Diterapkan Banyak Negara Islam
“Tentu saja, publik yang berpandangan politik sama, baik yang sekuler maupun moderat akan bersimpati kepada PSI, sehingga PSI mendapat efek elektoral cukup signifikan,” ungkap Rudi dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (14/12).
Analisis Rudi tersebut diperkuat hasil survei terbaru Y-Publica yang menunjukkan bahwa elektabilitas PSI mengalami kenaikan signifikan. Kini partai anyar yang digawangi anak-anak muda itu sudah menyentuh angka 2,6 persen.
BACA JUGA: Ini Kata Eva PDIP soal Ide PSI Melarang ASN Berpoligami
“Sementara perindo mengalami stagnasi di angka 2,5 persen dari survei sebelumnya pada Agustus 2018,” imbuh Rudi.
Pada posisi puncak, elektabilitas PDI Perjuangan bertengger di angka 29,1 persen. Disusul oleh Gerindra dengan 14,8 persen dan Golkar stagnan di angka 9 persen.
BACA JUGA: Tolak Poligami, Kader PSI Harus Contohkan Monogami Sehat
“PKB konsisten naik dari 5,1 persen pada Mei 2018 menjadi 7,0 persen, begitu pula Demokrat mulai membaik setelah sempat merosot pada Agustus lalu,” jelas Rudi.
Menurut Rudi, elektabilitas yang stagnan maupun melorot seperti dialami Golkar, Nasdem, Perindo, dan Hanura, disebabkan absennya partai-partai itu dari perdebatan yang hangat di publik.
Survei Y-Publica dilakukan pada 20 November hingga 4 Desember 2018 dengan responden 1200 orang. Survei menggunakan metode multistage random sampling (acak bertingkat). Margin error dalam survei adalah 2,98 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (dil/jpnn)
Berikut adalah hasil lengkap elektabilitas partai politik menurut survei Y-Publica:
PDIP 29.1%
Gerindra 14.8%
Golkar 9.1%
PKB 7.0%
Demokrat 6.8%
Nasdem 3.7%
PPP 3.2%
PKS 3.0%
PAN 2.7%
PSI 2.6%
Perindo 2.5%
Hanura 1.6%
PBB 1.1%
PKPI 0.8%
Berkarya 0.8%
Garuda 0.5%
Belum memutuskan/Tidak jawab 11.3%
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukung Sikap PSI, Aktivis IMM: Wanita Tak Akan Rela Dimadu
Redaktur & Reporter : Adil