jpnn.com - Sinergi Data Indonesia (SDI) merilis survei terbaru Pilkada Maluku. Dalam survei tersebut, pasangan calon Said Assagaff-Andareas Rentanubun (Santun) menjadi yang paling unggul.
"Pasangan Santun masih unggul dan masih teratas. Jarak antar kandidat 9 hingga 10 persen,” kata Direktur Eksekutif SDI Barkah Pattimahu dalam diskusi bertema "Dinamika Pilkada Maluku di Tengah Harapan Netralitas TNI-POLRI" di Jakarta Pusat, Kamis (21/6).
BACA JUGA: Survei Terbaru: Djarot-Sihar Paling Jujur, Eddy-Musa Tegas
Menurut Barkah, jika pilkada dilakukan hari ini maka pasangan Santun memimpin dengan dukungan 35 persen. Di posisi kedua ditempati pasangan Herman A. Koedoeboen (Hebat) dengan dukungan 26,17 persen.
Sementara pasangan Murad Ismail-Banabas Orno menempati posisi terakhir dengan dukungan 25,33 persen.
BACA JUGA: CIRUS: Elektabilitas Karolin-Gidot Unggul Usai Debat Kedua
Barkah mengungkapkan, berdasarkan hasil survei ada empat alasan pasangan Santun yang juga petahana unggul. Yakni popularitas Said Assagaff masih tertinggi yakni 91,83 persen dari calon lainnya dan memiliki kesukaan 79,86 persen.
"Kesukaan masyarakat terhadap Said Assagaf masih di atas kompetitor," jelasnya.
BACA JUGA: Survei Terbaru: Elektabilitas Asyik Menempati Posisi Teratas
Faktor lain yang membuat Said Assagaf unggul, yakni mayoritas publik Maluku merasa puas dengan kinerja dan kepemimpinannya yang mencapai 70,34 persen.
"Jika kepuasan dan keberhasilan petahana di atas 50 persen maka dia berpeluang besar untuk terpilih kembali,” ujarnya.
Publik juga mengaku puas dengan tata kelola pemerintahan di Maluku mencapai 77 persen. Kemudian ada 54,34 persen pemilih menyebut pemerintahan Maluku sekarang sudah bersih dari praktik suap dan korupsi.
Kemudian masyarakat puas dalam berbagai aspek yakni, keamanan, pendidikan, pelayanan kesehatan, transportasi darat, komunikasi, fasilitas umum, transportasi laut, jaringan listrik, dan infrastruktur jalan.
"Terakhir adalah kepuasan terhadap aspek pembangunan. Semua aspek pembangunan dinilai positif di atas 50 persen," tandasnya.
Kemudian lembaga surveinya juga menyoroti netralitas Polri di Pilkada Maluku 2018. Kata dia, sebanyak 25,33 persen pemilih menilai wajar Polri berpihak ke calon dari latar belakang polisi. Sementara itu, lebih dari 40 persen pemilih menilai tidak wajar.
Dia juga memprediksi Pilkada Maluku berpotensi tidak berjalan kondusif jika institusi negara sebagai pelindung tidak netral di Pilkada Maluku 2018.
Barkah mengungkapkan,!survei SDI dilakukan pada tanggal 7-15 Juni 2018. Survei tersebut dilakukan kepada 800 responden dengan margin of error sekitar 3,8 persen dan metode penarikan sampel digunakan dengan multistage random sampling. (mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Survei: Jabar Masih Milik Prabowo
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan