Survei SMRC, Duet Ganjar-Mahfud Ungguli Anies-Muhaimin

Kamis, 28 September 2023 – 21:46 WIB
Bakal capres Ganjar Pranowo menikmati kopi bersama Menko Polhukam Mahfud MD. Foto: Instagram @ganjar_pranowo

jpnn.com, JAKARTA - Duet pasangan capres dan cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD elektabilitasnya lebih unggul di Jawa Timur, ketimbang Prabowo Subianto-Erick Thohir dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Hal ini terekam dalam survei terbaru Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC).

BACA JUGA: Saidiman SMRC Ungkap Mr X dan Miss X Bakal Cawapres Ganjar, Arahnya Mahfud & Khofifah

“Di Jawa Timur, dukungan pada pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 12 persen, Ganjar Pranowo-Mahfud MD 45 Persen, Prabowo Subianto-Erick Thohir 28 persen, dan tidak jawab 14 persen,” ujar Pendiri SMRC, Saiful Mujani dalam keterangan resmi, Kamis (28/9).

Saiful menuturkan dalam survei ini, dibuat simulasi pasangan Anies-Muhaimin berhadapan dengan Ganjar-Mahfud MD dan Prabowo-Erick. 

BACA JUGA: Survei SMRC: Ganjar-Mahfud MD Unggul di Jawa Timur

Saiful menyimpulkan bahwa setelah sekitar dua atau tiga minggu pasca-deklarasi Anies-Muhaimin, dukungan pada pasangan ini di Jawa Timur belum mengalami perkembangan. 

“Mungkin butuh waktu yang lebih lama lagi untuk mengkampanyekan pasangan Amin ini (agar lebih berkembang). Setidak-tidaknya sampai survei terakhir ini (20-22 September 2023), kita belum melihat adanya perkembangan positif terhadap pasangan ini,” katanya.

Lebih lanjut, Saiful mengatakan bahwa pasangan Muhaimin yang menjadi calon wakil presiden mendampingi Anies adalah satu langkah politik yang tidak diperkirakan sebelumnya. 

Menurut Saiful, walaupun Muhaimin adalah ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), namun paska-Gus Dur, belum pernah menjadi calon wakil presiden mana pun. 

Pilihan Muhaimin untuk berpasangan dengan Anies juga konstelasi baru di Politik.

Sebab, PKB berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 

Memang PKB dan PKS pernah berkoalisi. Namun kala itu , calon wakil presiden bukan dari PKB maupun PKS, melainkan dari Partai Demokrat yang mengusung di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Ini perkembangan yang sangat baru dan menarik,” ungkap Saiful. 

Saiful menambahkan, penting untuk membedah peta politik pemilihan presiden di Jawa Timur. Sebab ada perubahan peta dukungan responden saat munculnya duet Anies-Muhaimin.

Kata Saiful, jika di Jawa Timur terjadi perubahan karena ada efek dari deklarasi Anies-Muhaimin, maka ada kemungkinan di wilayah lain juga akan terjadi pergeseran politik. 

"Sebaliknya, kalau di Jawa Timur saja yang merupakan basis dari PKB dan Muhaimin tidak mengalami kemajuan, mungkin akan susah dibayangkan akan terjadi perubahan yang signifikan di tempat yang lain,” ujar Saiful.

Diketahui survei ini adalah responden adalah warga negara Indonesia di Jawa Timur yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon, sekitar 80 persen dari total populasi Jawa Timur. 

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD).

RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Sebanyak 140 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, divalidasi, dan discreening. 

Margin of error survei diperkirakan ±8,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. Survei dilakukan pada 20-22 September 2023.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Smrc   Anies-Muhaimin   PKB   Survei  

Terpopuler