Survei SMRC: Kemenangan PDIP Terbuka Kalau Pilih Ganjar Sebagai Capres

Jumat, 16 September 2022 – 00:23 WIB
Survei SMRC menyebut PDIP bisa menang Pilpres 2024 apabila memilih Ganjar Pranowo sebagai capres. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebut PDIP kemungkinan besar menang dalam Pilpres 2024 apabila memilih Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres). 

Ganjar disebut paling unggul dan paling kompetitif sebagai capres PDIP apabila dibandingkan dengan Puan Maharani. 

BACA JUGA: Hasil Survei SMRC: Ganjar Pranowo Unggul Jauh dari Anies Baswedan

"Data menunjukkan jika yang dicalonkan adalah Ganjar, harapan bagi PDIP untuk memenangkan pilpres dan kembali memiliki presiden menjadi terbuka," kata pendiri SMRC Prof Saiful Mujani dalam siaran persnya, Kamis (15/9). 

Menurut Saiful, berdasarkan format survei semi terbuka pada Maret 2021 sampai Agustus 2022, pergerakan suara Puan tidak signifikan, dari 0,5 persen menjadi 1 persen. 

BACA JUGA: Survei SMRC Soal Capres: Ganjar Versus Anies, Siapa yang Unggul?

Sementara Ganjar Pranowo bergerak dari 8,8 persen menjadi 25,5 persen. Prabowo dari 20 persen menjadi 16,7 persen, dan Anies Baswedan dari 11,2 persen menjadi 14,4 persen.

Menurut Saiful, apabila kondisinya seperti sekarang, berat bagi PDIP untuk mencalonkan Puan. 

BACA JUGA: Srikandi Ganjar Jawa Timur Rayakan September Berbudaya

Pasalnya dari hasil survei, apabila Puan bersaing dengan Prabowo dan Anies, putri dari Megawati Soekarnoputri itu tertinggal jauh dan tidak kompetitif. 

“Persaingan itu (Puan melawan Prabowo atau Anies) tidak fair karena jaraknya terlalu jauh. Kalau Puan harus maju dan PDIP memiliki target untuk menang, maka tantangannya akan sangat berat,” ujar Saiful. 

Dalam simulasi tiga nama tanpa Ganjar, survei SMRC Desember 2021 sampai Agustus 2022 menunjukkan pergerakan suara Puan dari 10,1 persen menjadi 7,8 persen. Sementara Prabowo Subianto dari 40 persen menjadi 40,2 persen, dan Anies dari 28,1 persen menjadi 27,5 persen. 

“Kalau Ibu Puan dipaksakan (untuk maju) dengan kondisi seperti ini, harapan PDIP untuk memiliki presiden lagi menjadi susah,” jelas Saiful.

Namun, apabila PDIP mencalonkan Ganjar yang saat ini menjadi Gubernur Jawa Tengah, maka hasilnya kemungkinan besar PDIP akan memenangkan Pilpres 2024. 

Menurut Saiful, jika dalam simulasi tiga tokoh itu nama Puan dikeluarkan dan Ganjar yang dimasukkan untuk melawan Prabowo dan Anies, hasilnya suara Ganjar mengalami kenaikan dari 25,5 persen pada Mei 2021, menjadi 32 persen pada Agustus 2022. 

Sementara Prabowo melemah dari 34,1 persen menjadi 30,8 persen dan Anies relatif stabil dari 23,5 persen menjadi 21,9 persen pada periode yang sama. 

Dalam survei Februari sampai Maret 2021, ada 60 persen warga yang tahu Puan menyatakan suka padanya. Pada survei terakhir (Agustus 2022) mengalami penurunan menjadi 44 persen. 

Saiful menyebut hal itu sebagai suatu masalah, karena tingkat penerimaan publik pada Puan rendah dan cenderung semakin lemah.

Sementara tingkat penerimaan pada Ganjar paling tinggi (83 persen pada survei Agustus 2022). Ini konsisten dengan tingkat elektabilitasnya yang juga tertinggi. Tingkat penerimaan Anies juga tinggi (74 persen). Dibanding Prabowo (71 persen), tingkat penerimaan Anies lebih tinggi.  

“Jarak penerimaan publik pada Puan terlalu jauh dibanding dengan tiga nama lain (Ganjar, Prabowo, dan Anies),” ujar Saiful. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jawa Tengah Catat Deflasi, Ganjar: Tugas Saya Memastikan Produksinya Tetap Lancar


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler