Survei SMRC: Mayoritas Publik Percaya Ganjar Pranowo akan Melanjutkan Program Jokowi

Selasa, 09 Mei 2023 – 17:09 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, dan Presiden Jokowi. Foto: dok Tim Media Prabowo Subianto

jpnn.com, JAKARTA - Hasil survei SMRC bertajuk ‘Keberlanjutan vs Perubahan; Persepsi Pemilih Kritis’ menyebutkan di antara tiga tokoh bakal calon presiden, Ganjar Pranowo paling banyak dipercaya akan melanjutkan program pemerintahan Jokowi.

Sementara Anies Baswedan lebih banyak dianggap akan mengubah kebijakan pemerintahan Jokowi sedangkan persepsi publik pada Prabowo Subianto dalam isu ini terbelah.

BACA JUGA: Elektabilitas Ganjar Melesat, Hasto Sebut PDIP Senapas dengan Rakyat

Survei yang dilakukan pada 2-5 Mei 2023 itu menyatakan sebanyak 58 persen responden menilai Ganjar akan melanjutkan program Jokowi.

Sebanyak 22 persen  responden menyatakan Ganjar akan mengubah program pemerintah saat ini. 

BACA JUGA: Pembelaan Hasto untuk Langkah Jokowi Kumpulkan 6 Ketum Parpol di Istana

Kemudian masih ada 19 persen yang belum menjawab. Sebaliknya, ada 47 persen publik yang mempersepsi Anies akan mengubah kebijakan Jokowi bila terpilih menjadi presiden.

"Kemudian responden yang menyatakan akan melanjutkan hanya 27 persen, dan belum jawab 26 persen. Sementara penilaian publik pada Prabowo terbelah, sebanyak 36 persen menyatakan dia akan melanjutkan dan 39 persen menilai dia akan mengubah program pemerintahan Jokowi. Sisanya, 25 persen, belum menjawab," ujar Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, melalui kanal YouTube SMRC TV pada Selasa (9/5).

BACA JUGA: Elektabilitas Prabowo Melejit, Beda Jauh dengan Ganjar & Anies

Deni menunjukkan bahwa persepsi pemilih kritis terhadap ketiga tokoh itu konsisten dalam dua kali survei pada April dan Mei 2023).

Ganjar, kata Deni, secara konsisten lebih banyak dinilai akan melanjutkan, sebaliknya Anies lebih banyak dinilai akan mengubah program Presiden Jokowi. Sementara itu Prabowo Subianto dipersepsikan berada di tengah posisi keduanya. 

 “Di mata pemilih, “keberlanjutan” vs “perubahan” lebih merupakan pertarungan antara Ganjar dengan Anies,” imbuhnya. 

Deni menjelaskan pemilih kritis adalah masyarakat yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena mereka memiliki smartphone sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik.

Kalangan tersebut, pada umumnya adalah pemilih  kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan. 

Jenis kelompok ini juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya. Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80 persen.

Pemilihan sampel dalam survei ini dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD).

RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Dengan teknik RDD sampel sebanyak 925 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.

Margin of error survei diperkirakan ±3.3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.

Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. Survei terakhir dilakukan pada 2-5 Mei 2023. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler