jpnn.com, JAKARTA - Survey and Polling Indonesia (SPIN) merilis hari riset ilmiah mereka untuk memotret potensi keterpilihan tiga Capres-Cawapres yang akan bertarung di Pilpres 2024.
Survei yang dilakukan oleh SPIN tersebut dilakukan dengan rentang waktu 10 hari, yakni mulai tanggal 1-10 November 2023 dengan melibatkan 2.178 responden yang tersebar di 38 provinsi di seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Gen Z Rentan Kena Serangan Gatal Akibat Cuaca & Polusi, Dokter Spesialis Beri SolusiÂ
Metodologi yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error (MoE) sebesar 2,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Dalam memotret potensi keterpilihan dari 3 (tiga) nama Capres yang muncul, Prabowo Subianto mengalami peningkatan elektabilitas pada bulan November ketimbang di bulan Oktober.
BACA JUGA: Suara Milenial & Gen Z Jadi Penentu Kemenangan Capres pada Pemilu 2024
Ketika itu, tingkat elektabilitasnya adalah 39,9%. Sementara di bulan November naik menjadi 40,3%. Sehingga dalam survei ini, posisi elektabilitas Prabowo masih unggul ketimbang 2 (dua) rivalnya.
Kemudian untuk tingkat elektabilitas kedua ada Ganjar Pranowo. Walaupun masih berada di tingkat kedua, namun potensi keterpilihan Ganjar turun ketimbang bulan sebelumnya.
BACA JUGA: Di Depan Milenial dan Gen Z, Anies Tegaskan Komitmen KPR untuk Semua
Di mana pada bulan Oktober, tingkat elektabilitas politisi PDIP tersebut di angka 31,1%. Sementara di bulan November anjlok ke 25,7%.
Di urutan ketiga ada Anies Baswedan. Walaupun berada di tingkat terakhir, elektabilitas Anies cenderung naik. Di mana pada bulan Oktober elektabilitas dia di angka 21,7%. Sementara pada bulan November meningkat menjadi 22,5%.
Lantas untuk swing voters cenderung meningkat, dari bulan Oktober hanya 7,3%, pada bulan November menjadi 11,5%. Kenaikan angka ini disinyalir berasal dari ceruk suara Ganjar yang menurun dan mereka pun belum kembali menentukan preferensi politiknya.
"Diduga juga ada yang tadinya pemilih Ganjar memilih TT/TJ (undecided voters). Hal ini terlihat dari meningkatnya publik yang TT/TJ sebesar 4,2% dari 7,3% menjadi 11,5%," kata direktur eksekutif SPIN, Igor Dirgantara dalam keterangannya, Senin (27/11).
Pengaruh Cawapres
Dalam survei ini, Igor juga melakukan simulasi terhadap seberapa pengaruh Cawapres dalam mendongkrak elektabilitas Capres yang maju. Ia menyampaikan bahwa Gibran memiliki dampak yang lebih tinggi untuk mendongkrak Capresnya yakni sebesar 2,7%. Sehingga untuk elektabilitas Prabowo-Gibran saat ini mencapai 43%.
Sementara Mahfud MD menambah kekuatan elektabilitas Ganjar sebesar 0,4%. Sehingga elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud saat ini mencapai 26,1%.
Kemudian Muhaimin Iskandar menyumbang tingkat elektabilitas 0,2% untuk Anies Baswedan. Sehingga pasangan Anies-Imin saat ini sebesar 22,7%.
"Kontribusi Gibran terhadap pasangan calon diduga sebesar 2,7% , terbesar bila dibandingkan dua cawapres pasangan calon lainnya. Mahfud untuk sementara hanya memberikan kontribusi 0,4% dan Muhaimin berkontribusi sebesar 0,2% saja terhadap elektabilitas pasangan calon," ujarnya.
Lantas, Igor juga mewanti-wanti bahwa suara pemilih Jokowi saat Pilpres 2019 masih cenderung akan mengarah ke Prabowo-Gibran. Sebab, keberadaan Gibran di Koalisi Indonesia Maju bersama Prabowo akan direpresentasikan sebagai sosok Jokowi.
"Potensi migrasi suara pemilih Jokowi 2019 lalu dari Ganjar-Mahfud akan terus terjadi ke Prabowo-Gibran terutama dari kantong-kantong suara PDIP yang jadi basis utama dukungan Ganjar. Ganjar tidak lagi dipersepsikan sebagai Jokowi karena ada Gibran," tuturnya.
Kaum Muda Memilih
Selain itu, SPIN juga memotret bagaimana potensi keterplilihan Capres-Cawapres dari generasi anak muda hingga orang tua. Hal ini menjadi penting karena daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pemilu 2024 akan didominasi oleh kaum muda yakni Gerenasi Z maupun Generasi Y (milenial).
Dimana Gen Z (1995-2010) lebih banyak memilih Prabowo Subianto dan Gibran dengan skor 48,4%. Untuk Ganjar-Mahfud sebesar 21,1%. Kemudian Untuk Anies-Imin hanya 20,0%. Namun ada swing voters mencapai 10,5% di kalangan pemilih Gen Z di Pilpres 2024.
Kemudian Gen Y atau Milenial (1977-1994), keterpilihan paling tinggi masih diraih paslon Capres-Cawapres nomor urut 2 yakni Prabowo-Gibran dengan perolehan suara 48,5%. Sementara untuk Ganjar-Mahfud sebesar 20,8%. Namun Anies-Imin ungguli paslon nomor urut 3 yakni dengan skor 24,9%. Namun ada 5,7% pemilih yang belum menentukan pilihannya.
Untuk Gen X (1965-1976), keterpilihan Prabowo-Gibran masih unggul di angka 40,7%. Sementara untuk Ganjar-Mahfud dan Anies-Imin mendapatkan skor sama yakni 24,2%. Namun ada 10,9% pemilih di Gen X yang belum menjawab akan memilih siapa di Pilpres 2024 nanti.
Lantas untuk Gen Baby Boomers (1946-1964), keterpiilihan Ganjar-Mahfud lebih unggul yakni 38,5%, sementara untuk Prabowo-Gibran ada di 28,5%. Dan untuk Anies-Imin berada di angka kurus yakni 12,2%. Hanya saja ada 20,8% yang belum menjawab.
Terakhir untuk Gen Pre Baby Boomers (sebelum 1945). Keterpilihan Ganjar-Mahfud unggul di persentase 43,0%. Sementara untuk Prabowo-Gibran ada di 25,0%. Dan untuk Anies-Imin mencapai 22,0%. Namun masih ada yang swing voters sebenyak 10,0%.
"Kita ketahui 56,0% DPT Pemilu 2024 diisi oleh Gen Z dan Gen Y sehingga sangat perlu bagi Prabowo menunjukkan komitmennya untuk mengakomodir dan berkolaborasi bersama generasi ini dengan menempatkan Gibran Rakabuming sebagai Cawapresnya," tuturnya.
Simulasi 2 Paslon
Lebih lanjut, Igor juga mengukur jika Pilpres 2024 dihadapkan hanya dengan 2 (dua) paslon. Simulasi ini tentu bertujuan untuk mengukur potensi putaran kedua dalam Pilpres 2024.
Yang pertama, jika dalam putran kedua dihadapkan antara Prabowo-Gibran vs Ganjar-Mahfud, maka peluang kemenangan ada di tangan Prabowo-Gibran sebesar 57,1%. Sementara Ganjar-Mahfud mendapat 27,9% dan undecided voters sebesar 15%.
Yang kedua, jika dalam putusan kedua nanti terjadi, di mana Prabowo-Gibran vs Anies-Imin. Maka potensi kemenangan ada di tangan Prabowo-Gibran dengan perolehan suara 54,7%. Untuk pasangan Anies-Imin mendapat 28,7%. Lantas yang undecided voters ada di 15,6%.
"Jika dibandingkan pasangan Prabowo-Gibran akan lebih mudah memenangkan pertarungan bila berhadapan dengan Ganjar-Mahfud daripada pasangan Anies-Muhaimin," terang Igor. **
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif