jpnn.com - JAKARTA - Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada 30 April—5 Mei 2023 menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo melambung tinggi sebesar 9,5 persen.
Elektabilitas Ganjar melambung seusai gubernur Jawa Tengah itu dideklarasikan sebagai capres dari PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
BACA JUGA: Hasil Survei Terbaru Simulasi 3 Pasangan, Elektabilitas Anies Masih Ngos-ngosan
"Suara Ganjar (elektabilitas sebagai capres) rebound (melambung) usai deklarasi PDIP dan PPP. Rebound-nya cukup tajam," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi ketika menyampaikan hasil survei Indikator bertajuk Peta Elektoral Pascadeklarasi Ganjar Pranowo sebagai Capres PDIP dan PPP secara daring, sebagaimana dipantau di Jakarta, Kamis (18/5).
Berdasarkan hasil survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia itu, dari simulasi 19 nama, elektabilitas Ganjar menduduki posisi teratas, yakni sebesar 29,3 persen.
BACA JUGA: Presiden Jangan Cawe-cawe Soal Pilpres, Jika Tidak Siap-siap Saja
Posisi kedua Prabowo Subianto ddengan elektabilitas sebesar 24,2 persen.
Adapun, elektabiltas Anies Baswedan berada 21,8 persen, menempati posisi ketiga.
BACA JUGA: Angka Kemiskinan di Jateng Bisa jadi Batu Sandungan Ganjar di Pilpres 2024? Simak Kata Denny JA
Sebelumnya, elektabilitas Ganjar berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia periode 8—13 April 2023 berada di angka 19,8 persen.
Pada saat itu elektabilitas Ganjar mengalami penurunan jika dibandingkan dengan hasil survei Indikator Politik pada bulan Maret 2023 yang menunjukkan elektabilitasnya berada di angka 27,7 persen.
Menurut Burhanuddin, penurunan elektabilitas Ganjar, salah satunya disebabkan oleh sikapnya yang menolak keikutsertaan Timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 2023 yang berdampak pada pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah.
Namun, kata Burhanuddin, publik kembali melabuhkan dukungan kepada Ganjar seusai kejadian tersebut mulai dilupakan dan Ganjar diusung oleh PDIP dan PPP sebagai capres.
Dalam simulasi 19 nama kandidat capres, terdapat sejumlah tokoh yang elektabilitasnya di bawah1 persen.
Antara lain, Tri Rismaharini dan Puan Maharani yang sama-sama 0,8 persen, Khofifah Indar Parawansa (0,7), Gatot Nurmantyo (0,7).
Berikutnya, Airlangga Hartarto (0,6), Gibran Rakabuming (0,5), Tito Karnavian (0,3), Bambang Soesatyo (0,2), Muhaimin Iskandar (0,1), Budi Gunawan (0,1).
Survei Indikator Politik itu melibatkan sebanyak 1.200 responden yang dipilih melalui pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan pemindaian. Responden itu lalu diwawancara melalui sambungan telepon.
Ambang batas kesalahan dalam survei itu diperkirakan sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024 mulai 19 Oktober hingga 25 November 2023. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu