jpnn.com, SAMARINDA - Citra Nasional Network (CNN) melakukan survei terbaru untuk membaca peta kekuatan elektoral kedua pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) dalam Pilkada 2024.
Hasilnya, elektabilitas pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji mengungguli pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi.
BACA JUGA: Survei Pilkada Kaltim: Peluang Paslon Rudy Masud-Seno Aji Menang Cukup Besar
Simulasi dilakukan dengan pertanyaan terbuka kepada 1450 responden.
Responden ditanya mana pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan dipilih jika pilkada digelar hari ini.
BACA JUGA: Elektabilitas Moncer, Rudy Masud-Seno Aji Diprediksi Kalahkan Petahana di Pilgub Kaltim
Hasil survei menemukan secara Top of Mind, Rudy Mas'ud dan Seno Aji unggul dengan persentase elektabilatas sebanyak 50,2 persen.
"Sementara elektabilitas pasangan petahana Isran Noor dan Hadi Mulyadi sebesar 30,2 persen, dengan swing voters sebanyak 19,6 persen," kata Koordinator CNN Robbi Rosiade dalam keterangan pers, Sabtu (19/10).
BACA JUGA: Petahana Berpotensi Terjungkal di Pilgub Kaltim Versi Survei TBRC
Simulasi tertutup mengunakan kuisioner dan kartu suara untuk memilih kedua paslon Pilkada Kaltim jika digelar hari ini juga dilakukan.
Hasil survei juga menunjukkan tingkat keterpilihan Rudy Mas'ud dan Seno Aji makin unggul dengan angka 57,2 persen, kemudian petahana Isran Noor dan Hadi Mulyadi di angka 34,7 persen, dan yang tidak memilih sebanyak 8,1 persen.
Robbi menekankan kuatnya elektabilitas Rudy Mas'ud dan Seno Aji tidak terlepas dari tingkat kesukaan pasangan yang tinggi di angka 75,2 persen, dibanding petahana Isran Noor dan Hadi Mulyadi yang hanya 58,2 persen.
"Walaupun secara keterkenalan di publik pasangan petahana Isran Noor dan Hadi Mulyadi lebih populer di mana tingkat popularitasnya mencapai 81,8 persen dari pasangan Rudy Mas'ud dan Seno Aji yang tingkat popularitasnya mencapai 77,2 persen," paparnya.
Dia menambahkan rendahnya elektabilitas petahana Isran Noor dan Hadi Mulyadi juga punya korelasi yang kuat tingkat kepuasan terhadap kinerja incumbent yang hanya di angka 46,2 persen, tingkat keberhasilan 49,3 persen.
Kemudian tingkat menginginkan kembali Isran Noor dan Hadi Mulyadi untuk menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim di periode berikutnya di angka 39,7 persen.
"Rendahnya tingkat elektabilitas Isran Noor-Hadi Mulyadi membuktikan salah satu kegagalan yang pernah Isran Noor akui adalah masih tingginya angka kemiskinan di Kaltim, yang merupakan antagonistik dengan sumber daya alam yang diberikan kepada Provinsi Kaltim," beber Robbi.
Robbi melihat tren tingkat elektabilitas Rudy Mas'ud-Seno Aji berpotensi terus meningkat.
Asalkan, tim pemenangan pasangan tersebut mampu menyosialisasikan visi dan misi calonnya dengan baik.
“Kini tinggal bagaimana tim pemenangan terus menggencarkan sosialisasi mengenai visi-misi, program kerja, juga ide dan gagasan kandidat agar bisa diterima masyarakat," katanya.
Di sisi lain, dalam survei ditemukan ada empat masalah besar menurut warga Kaltim mendesak untuk diselesaikan.
Harga kebutuhan pokok mahal menjadi masalah yang mendesak terbesar atau 37,6 persen.
"Kemudian disusul secara berturut-turut dengan masalah susah mencari lapangan pekerjaan 33,2 persen kondisi jalan rusak 17,1 persen, dan harga pupuk mahal 12,1 persen," bebernya.
Survei CNN ini dilakukan dengan metodologi survei multistage random sampling.
Jumlah sampel sebanyak 1.450 responden dengan margin of error sekitar +/-2,57 persen setiap individu dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih.
"Metode pengambilan data wawancara tatap muka dengan responden memggunakan instrumen berupa kuesioner dan kartu suara. Periode survei 5-15 Oktober 2024," kata Robbi.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Kendali mutu terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).
"Dalam kendali mutu ini tidak ditemukan kesalahan berarti," pungkas Robbi. (mar1/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi