jpnn.com, SAMARINDA - Laboratorium Suara Indonesia (LSI) telah melakukan survei kedua terkait elektabilitas dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), yaitu petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi, dan Rudy Mas'ud- Seno Aji.
Survei ini memberikan gambaran jelas mengenai kekuatan elektoral masing-masing pasangan calon dalam menghadapi kontestasi politik di Provinsi Kaltim.
BACA JUGA: Rudi Masud Maju Pilgub Kaltim, Pengamat: Masyarakat Mesti Tolak Politik Dinasti
Terutama bagi petahana yang didukung PDI Perjuangan dan Demokrat, sementara Rudy Mas'ud - Seno Aji diusung koalisi partai besar.
"Hasil survei tingkat elektabilitas atau tingkat keterpilihan oleh publik terhadap para kedua pasangan calon kepala daerah Kaltim dipetakan melalui beberapa aspek, yakni Top of Mind, Spontaneous Awareness, serta Aided Awareness," kata Direktur Eksekutive LSI Albertus Dino dalam keterangannya, Senin (7/10).
BACA JUGA: Petahana Berpotensi Terjungkal di Pilgub Kaltim Versi Survei TBRC
Dino menyampaikan ketika responden diminta untuk memilih paslon sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim menunjukkan Rudy Mas'ud-Seno Aji paling banyak disebut hingga mencapai 54,1 persen, kemudian Isran Noor- Hadi Mulyadi disebut sebanyak 25,8 persen, dan yang tidak menyebut kedua paslon tersebut sebanyak 20,1 persen.
Hasil survei juga menunjukkan kekuatan elektoral kedua paslon dengan simulasi pertanyaan tertutup menggunakan kartu suara, hasilnya tingkat elektabilitas Rudy Mas'ud-Seno Aji mencapai 66,1 persen, jauh mengungguli petahana Isran Noor - Hadi Mulyadi yang hanya memperoleh 28,3 persen.
BACA JUGA: Survei LKPI: Elektabilitas Rudy Masud-Seno 59,3 Persen, Petahana Keok di Pilgub Kaltim
Sementara itu, 5,6 persen responden memilih untuk tidak memberikan dukungan kepada kedua pasangan.
Rudy Mas'ud - Seno Aji jyga tampak mendominasi elektabilitas dengan persentase 66,1 persen.
Angka ini menunjukkan mereka mendapatkan dukungan signifikan dari masyarakat Kaltim dibandingkan pasangan petahana.
Hasil survei, lanjut Dino, juga menunjukkan potensi kemenangan Rudy Mas'ud - Seno Aji makin mendekati.
Hal ini terkait dengan hasil survei tentang kemantapan pilihan terhadap pasangan calon kepala daerah Kaltim di saat Pilkada nanti.
"Dibandingkan pilihan saat survei dilakukan dan diketahui bahwa tingkat kemantapan memilih sebesar 77,6 persen, dan yang menyatakan masih mungkin dapat berubah 22,4 persen," kata Dino.
Di sisi lain, Dino mengungkapkan tentang analisis hasil survei, yakni popularitas Rudy Mas'ud sebagai anggota DPR dan pengusaha muda sukses di Kaltim menjadi faktor penting di balik elektabilitas tinggi pasangan ini.
Menurut Dino, selama masa jabatannya sebagai anggota DPR, Rudy dikenal dengan kinerjanya yang banyak memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan di Kaltim.
Selain itu, keberhasilannya sebagai pengusaha muda juga membuatnya menjadi sorotan di kalangan anak muda.
Sementara itu, Seno Aji, sebagai anggota DPRD Kaltim yang aktif turun ke masyarakat turut menarik simpati.
Kombinasi ini menjadi kekuatan utama Rudy Mas'ud - Seno Aji dalam memenangkan dukungan publik.
Adapun kekalahan telak petahana Isran Noor - Hadi Mulyadi menandakan masyarakat Kaltim tampaknya telah beralih kepada pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji.
Pergeseran ini kemungkinan disebabkan oleh kekecewaan terhadap kepemimpinan petahana atau faktor politik lainnya.
Seperti kesulitan Isran Noor dan Hadi Mulyadi dalam menjaga komunikasi dengan mayoritas partai politik di DPRD Kaltim.
Hal ini dibuktikan dengan Rudy Mas'ud-Seno Aji yang didukung oleh koalisi gemuk, sedangkan petahana hanya didukung PDIP dan Partai Demokrat.
Dino menilai salah satu faktor penentu keberhasilan Rudy Mas'ud - Seno Aji adalah citra positif mereka di mata publik adalah kesolidan dan mampu menawarkan program kerja yang lebih realistis serta sesuai dengan harapan masyarakat.
Di sisi lain, tingkat kepuasan terhadap kinerja pasangan petahana cukup rendah, dengan hanya 40,3 persen responden yang merasa puas, sedangkan 59,7 persen lainnya mengaku tidak puas.
"Penurunan daya tarik pasangan petahana Isran Noor dan Hadi Mulyadi cukup mencolok," ujar Dino.
Dino mengatakan meskipun mereka sebelumnya dikenal sebagai tokoh politik Kaltim, popularitas dan akseptabilitas Isran-Hadi tampaknya menurun di mata publik.
Hal ini menurut Dino kemungkinan disebabkan tidak terpenuhinya janji-janji program selama masa kepemimpinan mereka, atau perubahan preferensi politik masyarakat yang kini lebih condong kepada Rudy Mas'ud - Seno Aji.
Dino mengungkapkan tingkat popularitas pasangan petahana memang masih cukup tinggi, yakni mencapai 84,9%, dibandingkan dengan Rudy Mas'ud - Seno Aji yang berada di angka 80,3 persen.
Namun, tingkat kesukaan dan penerimaan publik terhadap Rudy Mas'ud - Seno Aji jauh lebih unggul mencapai 89,7 persen, sedangkan petahana hanya mendapatkan 52,8 persen.
Ditambahkan, citra positif dan program kerja yang realistis menjadi kunci keberhasilan Rudy Mas'ud - Seno Aji dalam merebut hati pemilih.
Sebaliknya, petahana yang selama ini dikenal sebagai pemimpin politik Kaltim justru mengalami penurunan popularitas dan akseptabilitas.
Hal ini menunjukkan status sebagai petahana tidak lagi menjadi kekuatan utama mereka.
"Kekalahan ini menandakan penurunan dukungan elektoral bagi petahana, sementara Rudy Mas'ud - Seno Aji terus memperkuat posisi mereka sebagai kandidat terdepan dalam Pilkada Kalimantan Timur," ujar Dino.
Untuk diketahui, survei ini dilakukan pada periode 25 September -5 Oktober 2024.
Pengambilan sample berdasarkan populasi pemilih tetap di Kaltim dengan menggunakan metode multistage random sampling.
"Responden survei terdiri dari 800 perempuan dan 850 laki-laki yang tersebar di tujuh kabupaten dan tiga kota di Provinsi Kaltim secara proposional. Sementara margin of error kurang lebih 2,41 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen," papar Dino. (mar1/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi