Survei Terkini: PDIP dan PKB Penikmat Efek Ekor Jas Jokowi

Senin, 03 September 2018 – 23:03 WIB
Prabowo Subianto dan Joko Widodo. Foto: Instagram prabowo

jpnn.com, JAKARTA - Elektabilitas PDI Perjuangan dan Partai Gerindra sama-sama menanjak. Lonjakan elektabilitas itu tak terlepas dari calon presiden (capres) yang diusung.

Berdasar survei Y-Publica, Joko Widodo yang berpasangan dengan KH Ma’ruf Amin di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mengerek elektabilitas PDIP. Elektabilitas partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu kini di angka 27,6 persen atau naik dari 25,3 persen pada Mei lalu.

BACA JUGA: Sekjen PPP: Seharusnya KPU Laksanakan Putusan Bawaslu

Sedangkan Gerindra terkatrol oleh duet Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno. Elektabilitas Gerindra naik dari 11,1 persen pada Mei 2018 menjadi 12,4 persen.

"Elektabilitas kedua partai terdongkrak oleh figur capres yang diusungnya dan kebetulan figur itu adalah kadernya, sehingga ini disebut efek ekor jas atau atau coat-tail effect," ujar Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam paparan hasil surveinya di kawasan Cikini, Jakarta, Senin (3/9).

BACA JUGA: Politikus Demokrat Pastikan Sandiaga Tak Kampanye di Kampus

Rudi menjelaskan, efek ekor jas dari popularitas Jokowi juga dinikmati PKB, PPP dan NasDem. Namun, efek ekor jas Jokowi ke PKB lebih signifikan dibandingkan PPP ataupun NasDem.

"Karena Ma'ruf Amin cenderung dekat dengan PKB," ujar Rudi.

BACA JUGA: KPU DKI Tetap Ogah Masukkan M Taufik ke Daftar Caleg

Merujuk survei Y-Publica maka urutan partai peserta Pemilu 2019 berdasar elektabilitas adalah PDIP (27,6 persen), Gerindra (12,4 persen), Golkar (9,7 persen), PKB (5,9 persen), Partai Demokrat (5,3 persen) Partai Nasdem (3,7 persen), PPP (3,3 persen), PKS (3 persen), Perindo (2,9 persen), PAN (1,9 persen), Partai Hanura (1,9 persen), PSI (1,5 persen), PBB (1 persen), PKPI (0,9 persen), Partai Berkarya (0,6 persen) dan Partai Garuda (0,5 persen).

Survei Y-Publica dilakukan pada periode 13-23 Agustus 2018 yang melibatkan 1.200 responden dari 34 provinsi di Indonesia. Responden dipilih secara acak bertingkat atau multistage random sampling‎ dan dibatasi pada usia di atas 17 tahun atau sudah menikah.

Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka ‎kepada responden menggunakan kuesioner. Margin of error survei itu di angka 2,98 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.(gwn/JPC)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Konon Jokowi Demokratis, Kok #2019GantiPresiden Dibegitukan?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler