jpnn.com - JAKARTA - Center for Strategic and International Studies (CSIS) kembali merilis hasil survei tentang opini publik terhadap dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan dinamika elektoral partai. Berdasarkan survei yang dilakukan pada 8-15 Agustus itu, ada kenaikan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Jokowi.
Peneliti Departemen Politik dan Hubungan Internasional CSIS, Arya Fernandes mengatakan, tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi di bidang hukum, politik, ekonomi dan maritim saat ini mencapai 66,6 persen. Angka itu meningkat dibandingkan Oktober 2015 yang hanya 50,6 persen.
BACA JUGA: Izin RS Belum Keluar, Panitera PN Jakut Sudah Disergap KPK
“Ada empat indikator utama. Yaitu ekonomi, hukum, politik, dan maritim," ujar Arya dalam paparan hasil survei CSIS di Jakarta, Selasa (13/9).
Ia memerinci, tingkat kepuasan publik di bidang ekonomi meningkat dari 30 persen pada Oktober 2015, menjadi 46,8 persen. Sedangkan kepuasan publik di bidang politik naik dari 40 persen menjadi 53 persen.
BACA JUGA: Kadinkes Indramayu Bantah Disogok Panitera PN Jakut
Selanjutnya, untuk tingkat kepuasan publik di bidang hukum pada pemerintahan Jokowi naik dari 51,1 persen menjadi 62,1 persen. Terakhir untuk bidang maritim, tingkat kepuasan publik naik dari 59,4 persen menjadi 63,9 persen.
Pergantian pemegang jabatan menteri koordinator bidang maritim ternyata tak merubah keyakinan publik pada komitmen pemerintahan Jokowi di bidang maritim. “Meskipun menko-nya selalu berganti, tapi keyakinan dan kepuasan responden tidak bergeser," tegasnya.
BACA JUGA: 229 WNI Ditahan Pemerintah Saudi, Hanafi Rais: Ini Masalah Kronis
Arya menjelaskan, survei dengan 1.000 responden itu dilakukan dengan metode multi-stage random sampling di 34 provinsi. Margin of error survei itu adalah 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Dari survei itu juga terungkap tingkat elektabilitas partai politik terkini. Hasilnya, PDI Perjuangan masih menjadi jawara dan mengalami tren kenaikan elektabilitas dari 32 persen pada Oktober 2015 menjadi 34,6 persen pada Agustus 2016.
Selanjutnya ada Partai Gerindra di posisi kedua dengan elektabilitas yang tergerus dari 17,3 persen menjadi 14,3 persen. Sedangkan Partai Golkar di posisi ketiga dengan elektabilitas terangkat dari 11,4 persen menjadi 14,1 persen.
Untuk partai menengah, ada kenaikan elektabilitas Partai Demokrat dari 6,6 persen menjadi 9 persen sehingga berada di posisi keempat. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga mengalami kenaikan elektabilitas dari 2 persen menjadi 4 persen dan menempati peringkat kelima.
Sedangkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berada di posisi ke-enam setelah mengalami penurunan elektabilitas dari 4,3 persen menjadi 3,5 persen. Partai NasDem mengalami kenaikan elektabilitas dari 3 persen menjadi 3,1 persen sehingga berada di peringkat ketujuh.
Selanjutnya ada PPP di peringkat ketujuh dengan elektabilitas menanjak dari 1,9 persen menjadi 2,2 persen. Sedangkan di peringkat kesembilan ada Partai Amanat Nasional (PAN) yang tergerus elektabilitasnya dari 1,9 persen menjadi 1,5 persen.
Partai Hanura yang sebelumnya masuk sepuluh besar, kini digeser oleh Partai Perindo. Hanura mengalami penurunan elektabilitas dari 0,8 persen menjadi 0,6 persen. Sedangkan Perindo kini masuk sepuluh besar dengan elektabilitas naik dari 0,8 persen menjadi 1 persen.
Untuk Partai Bulan Bintang (PBB) kini semakin anjlok. Dari 0,5 persen menjadi 0,2 persen.(rmo/jpg/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Cara Kapolri Hindari Potensi Korup di Instansinya
Redaktur : Tim Redaksi