Suryan Widati Sandang Gelar Doktor Manajemen Pendidikan Islam UMJ, Begini Disertasinya

Selasa, 30 April 2024 – 09:44 WIB
Dr. Suryan Widati (tengah) diapit suami tercinta Menko PMK Muhadjir Effendy, promotor Prof. Dr. Masyitoh, M.Ag., dan Rektor UMJ Prof. Dr. Ma'mun Murod, M.Si. seusai sidang terbuka promosi doktor di UMJ. Foto Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Suryan Widati resmi menyandang gelar Doktor Manajemen Pendidikan Islam di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).

Gelar akademis perempuan kelahiran Madiun, 22 Juli 1979 dikukuhkan dalam sidang terbuka promosi doktor yang dipimpin Rektor UMJ Prof. Dr. Ma'mun Murod, M.Si., dengan promotor Prof. Dr. Masyitoh, M.Ag., co. Promotor Prof. Dr. Ghofur Ahmad, M.M., pada Senin, 29 April 2024 di Kampus UMJ Cirendeu, Tangsel.

BACA JUGA: Kapan Pendaftaran CPNS 2024 & PPPK? Pemkab Sudah Siap

Dr. Suryan yang merupakan istri Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy ini dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude dan IPK 3,98.

Dalam disertasinya berjudul Manajemen Aset Pendidikan Islam Dalam Perspektif Kependidikan Berkelanjutan (Studi Fenomenologi pada Yayasan Al-Qur'an Lima Benua), dosen Politeknik Negeri Malang ini mengungkapkan keinginannya menjadikan rumah tahfiz Qur'an lebih profesional.

BACA JUGA: Kabar Baik Progres Penetapan NIP PPPK 2023, Bagaimana Pembayaran Gaji?

Dari hasil penelitiannya, terungkap temuan bahwa pertama, manajemen aset pendidikan Islam sebagai program menghafal Al-Qur'an di rumah Tahfiz, sehingga muncul dua bentuk aset, yaitu materi (sarana prasarana dan dana) dan non-materi (brand, komitmen open minded- entrepreneurship, pengetahuan, spiritual komitmen berbentuk daqu dream dan daqu method).

"Secara praktik, manajemen aset pendidikan Islam di rumah tahfiz berbentuk platform pendidikan, yang melibatkan sumber daya di luar organisasi sehingga dibutuhkan partnership," terangnya.

BACA JUGA: Kanit Reskrim di Tulungagung Ditangkap Polisi terkait Narkoba, Begini Ceritanya

Temuan kedua, kepemimpinan dengan menerapkan manajemen 4P (pembinaan, pengawasan, pengembangan, dan pendampingan) sehingga tujuan pendidikan untuk semua tercapai. Organisasi yang mampu mewujudkan tujuan berkelanjutan diartikan memiliki konstruksi kepemimpinan berkelanjutan.

Temuan ketiga, filosofi kepemimpinan di manajemen Yayasan Al-Qur'an Lima Benua dalam pengelolaan aset pendidikan untuk mewujudkan organisasi yang berkelanjutan dicapai antara lain dengan filosofi kepemimpinan untuk pendidikan dan organisasi yang sustainable.

Suryan Widati menambahkan kepemimpinan berkelanjutan di rumah tahfiz ini selaras dengan tujuan SDG"s. Sebab rumah tahfiz memberikan beasiswa untuk mereka yang tidak mampu, memberikan pendidikan Islam berbasis rumah yang ramah, dan menyatu dengan lingkungan masyarakat. Di samping melibatkan masyarakat proses perkembangannya.

"Rumah tahfiz adalah bentuk nyata manajemen aset pendidikan Islam yang dikelola selaras dengan tujuan keberlanjutan dalam SDG's," tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Menko Muhadjir mengungkapkan bahwa tadinya istrinya itu kuliah di Universitas Brawijaya Malang. Namun, kemudian memilih program doktoral Manajemen Pendidikan di UMJ.

Kecintaan Menko Muhadjir terhadap Muhammadiyah tidak diragukan lagi. Salah satunya ditunjukkannya dengan menyekolahkan tiga putranya di SD dan SMA Muhammadiyah.

Dr. Suryan menduduki jabatan antara lain auditor dan konsultan di Kantor Akuntan Publik di Kota Malanh, dosen tetap di jurusan akuntansi Politeknik Negeri Malang, owner Rumah Refleksologi Coklat.

Ibu tiga putra ini juga aktif dalam berbagai organisasi di antaranya Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK), OASE Kabinet Indonesia Maju, penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan DWP  Kemenko PMK.

Dr. Suryan juga aktif di Forum Dosen Akuntansi Sektor Publik dan Masyarakat Multiparadigma. Di Amal Usaha Muhammadiyah berpengalaman sebagai pengawas koperasi dan Ketua Koperasi As-Sakinah Aisyiyah Kota Malang selama lebih dari 10 tahun. (esy/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler