Susah Makan Karena COVID-19? Dokter Spesialis Berbagi Tips Sederhana

Kamis, 19 Agustus 2021 – 12:57 WIB
Ilustrasi - Pasien COVID-19 di RSUD Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (26/6/2021). Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Dokter spesialis gizi klinik Juwalita Surapsari menyarankan modifikasi makanan bagi pasien COVID-19 yang susah makan karena indra penciumannya terganggu.

Modifikasi makanan ini diperlukan agar pasien tersebut dapat tetap makan sehingga kebutuhan nutrisinya terpenuhi saat nafsu makan berkurang.

BACA JUGA: Pasien COVID-19 Jangan Konsumsi Makanan Mengandung Lemak Berlebih

Menurut dokter spesialis gizi klinik dari PPSI Ilmu Gizi Klinik Universitas Indonesia ini, modifikasi dapat dilakukan melembutkan makanan atau bahkan membuat makanan menjadi cair.

Di panduan gizi klinis disebutkan akan mudah ketika seseorang terkena COVID-19, konsumsi makanan yang soft atau liquid," ujar Juwalita dalam sebuah webinar kesehatan, Rabu (18/8).

BACA JUGA: Keren! Indonesia Bakal Punya Pesawat Bertenaga Listrik

?Contoh makanan yang dimaksud misalnya gandum atau oat ditambah susu low fat, peanut butter untuk menambah rasa dan pisang.

"Yang akhirnya bisa makan whole grain, protein, folat dan B6 dari pisang sehingga mikronutrien juga akan lebih lengkap," ucapnya.

BACA JUGA: Ada Sumbangan Besar dari Kelompok Golf di Pilpres 2019, Dugaan Politik Uang?

Pilihan makanan lain yakni bubur kacang hijau tanpa santan.

Makanan ini mengandung protein dan serat, folat, B6, magnesium.

Selain itu, bisa juga bubur yang diperkaya dengan ubi berwarna oranye (mengandung betakaroten sebagai sumber antioksidan) dan sumber protein seperti telur atau ayam.

Lebih lanjut mengenai kebutuhan vitamin serta mikronutrisi lain dari sayuran dan buah, pasien bisa memilih dalam bentuk jus.

Asalkan, mereka perlu memastikan bahan yang digunakan segar dan jus dibuat tanpa gula tambahan.

Studi menunjukkan konsumsi jus bisa membantu mencukupi kebutuhan nutrisi sekaligus menjaga kesehatan pembuluh darah.

Juwalita mengatakan terganggunya indra penciuman dan pengecapan yang dialami 68-88 persen pasien COVID-19 bisa menurunkan nafsu makan.

Kondisi ini dapat menurunkan asupan makanan sehingga berpotensi menyebabkan malnutrisi dan menghambat penyembuhan.

Oleh karena itu, perlu modifikasi makanan agar mudah dikonsumsi namun tetap bernutrisi.

"Memang tantangannya makan, walau gejala mereka (pasien) ringan. Artinya mencukupi kebutuhan nutrisi, tidak asal makan saja," pungkas Juwalita.(Antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler