Susah Move On karena Kalah akibat Penalti

Selasa, 15 November 2016 – 08:17 WIB
Fans Arema Cronus. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - MALANG - Penggawa Arema Cronus sepertinya belum bisa menutupi rasa kecewanya atas kekalahan mereka dari Perseru Serui di Stadion Gelora Marora, Serui, Minggu (13/11).

Sebab, tim berjuluk Singo Edan ini masih terus gagal untuk membawa pulang poin dari Papua, setelah sebelumnya juga kalah dari Persipura. 

BACA JUGA: Pokoknya, Persebaya Harus Ikut Liga!

Selain itu, Arema merasa kalah karena selalu ada kecurangan saat bermain di Bumi Cenderawasih tersebut.

Dalam laga melawan Perseru, Arema harus kalah karena gol yang seharusnya tidak terjadi. Arema menilai keputusan kontroversial dilakukan wasit Untung di menit ke-44. 

BACA JUGA: Ponaryo Menepi, Kekuatan Pesut Itam Tergerus Kontra Persela

Sehingga striker Perseru asal Mali, Gakou Amadou, bisa menuntaskan tugasnya sebagai eksekutor penalti.

"Kami ingin juara dan ada semangat besar dalam hati. Tapi, entah kenapa selalu ada kecurangan," kata Gelandang Arema, Raphael Maitimo seperti diberitakan Radar Malang (Jawa Pos Group) hari ini.

BACA JUGA: Bonek Gelorakan Semangat Perjuangan Hingga Kecamatan

Pemain naturalisasi asal Belanda itu mengakui, timnya sulit mencetak gol juga karena wasit mengeluarkan keputusan yang merugikan Arema. Hal itu juga terjadi ketika bermain di Stadion Mandala, Jayapura.

Saat itu, Arema harus takluk 0-2 dari tim tuan rumah, Persipura. Pelatih Arema, Milomir Seslija mengatakan, seharusnya mendapatkan penalti setelah Maitimo didorong Yustinus Pae dalam kotak terlarang. 

“Jika Arema bisa mencetak gol, tentu situasinya akan berbeda,” ungkapnya.

Selanjutnya, ketika melawan Perseru timnya juga dirugikan wasit. Sebenarnya, Ryuji Utomo yang dilanggar lawan. Tetapi, keputusan wasit justru sebaliknya. 

"Lawan yang menabrak Ryuji, seharusnya pelanggaran untuk kami. Tetapi, justru tuan rumah yang dapat penalti," kata Milo.

Pelatih asal Bosnia ini pun tidak bisa menutupi kekecewaannya. 

Sebab, mereka datang dengan menempuh perjalanan jauh. Ditambah lagi cuaca badai yang menyeramkan.

Sebenarnya Singo Edan bersemangat menang untuk obat kelelahan setelah perjalanan jauh. 

Hal itu ditunjukkan dengan permainan apik mereka, meski baru saja selesai mengatasi permasalahan non teknis seperti mabuk laut. 

“Anak-anak sudah main bagus. Babak kedua mulai melakukan tekanan. Tetapi, wasit merusak pertandingan dan banyak keputusan yang membuat tim kami dirugikan," kata pelatih 52 tahun itu.

Alhasil, Arema sangat berharap, nantinya untuk pertandingan di Serui bisa disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi. 

Sehingga, pecinta sepak bola di tanah air bisa mengetahui keadaan yang terjadi di lapangan, termasuk dalam hal kepemimpinan wasit. Yang kadang bisa merugikan salah satu tim. (ley/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penggawa Mutiara Hitam Kini Fokus Hadapi Persiba


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler