jpnn.com - NATUNA - Selain menghadiri acara penenggelaman kapal di Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (17/8) kemarin, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga meletakkan batu pertama pembangunan rumah detensi (detention center) di Komplek Lanal Ranai.
Rumah detensi ini nantinya akan digunakan untuk menampung nelayan asing yang tertangkap di wilayah perairan Natuna.
BACA JUGA: Cara Menteri Susi Tenggelamkan 60 Kapal Asing sudah Beda
Rumah detensi ini memiliki daya tampung antara 300 hingga 500 orang. Susi menargetkan, pembangunannya rampung tahun ini juga.
"Kita berharap, nantinya tidak ada yang akan menggunakan detention center itu. Tapi sarana itu juga penting," ujar Susi seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group) hari ini (18/8).
BACA JUGA: DPR: Pemerintah Harus Lebih Serius Berantas Narkoba
Dalam kunjungannya ke Natuna kemarin, Susi sempat memimpin apel Satgas 115 di Makolanal Ranai, Kabupaten Natuna. Dia meminta jajaran TNI AL terus menjaga keamanan laut Natuna, termasuk dari jarahan nelayan asing. Sebab menurut Susi, laut merupakan salah satu masa depan bagi perekonomian bangsa.
"Hari ini kita merayakan hari Proklamasi, Natuna adalah bagian dari Indonesia begitu juga pulau-pulau terluar lainnya," kata Susi.
BACA JUGA: KSAL: 17 Agustus 1945 Sebuah Momen Heroik
Dalam amanatnya, Susi juga menyampaikan pesan yang dia bawa dari Presiden RI Joko Widodo. "Kita mau membangun dengan perubahan, dulu kita selalu Java Sentris. Sekarang akan kita ubah menjadi Indonesia Sentris," imbuh Susi.
Imbauan ini, sambung Susi, menyusul potensi Natuna yang menggoda nelayan asing untuk berburu.
"Natuna jadi ujung paling luar. Kita tahu Natuna hampir jadi tempat penjarahan sumber daya perikanan kita oleh koorporasi, nelayan dan pengusaha yang tidak bertanggung jawab dari negara tetangga," papar Susi.
Potensi lain yang dimiliki Natuna adalah nilai-nilai sejarah dari masa pelayaran dunia yang melewati Natuna. "Kita berkomitmen penuh dengan menutup perikanan tangkap dari investasi asing," ujar Susi.
"Berarti kita bangsa Indonesia, jangan sampai laut Natuna menjadi ajang nelayan asing mengambil perikanan kita. Saya titipkan NKRI kedaulatan dan kesejahteraan kepada anda semua," imbuhnya.
Hari ini, Susi dijadwalkan bertemu dengan beberapa menteri kelautan negara tetangga di Natuna. Di antaranya menteri kelautan Malaysia, Filipina, dan Vietnam.
Apel itu juga dihadiri Bupati Kabupaten Natuna, Abdul Hamid Rizal, Ketua DPRD Kabupaten Natuna, Yusripandi, Kepala Kejaksaan Negeri Ranai, Muskamlabar, Danlanud Ranai, dan Danlanal Ranai. (arn/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lihat Nih, Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan RI di Markas AAL
Redaktur : Tim Redaksi