Suspensi Saham Bakrie Berlanjut

Senin, 03 November 2008 – 10:37 WIB
JAKARTA - Suspensi tiga emiten Grup Bakrie, yaitu PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), dan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) belum dibuka pada perdagangan hari iniBursa Efek Indonesia (BEI) mensyaratkan mereka melakukan paparan publik terlebih dahulu.

''Intinya, kami minta mereka memberikan penjelasan secara lebih detail ke publik,'' ujar Dirut BEI Erry Firmansyah kepada Jawa Pos tadi Minggu (2/11) malam

BACA JUGA: Premium Industri Lebih Murah daripada SPBU

BEI ingin menjamin pelaku pasar bisa mengetahui secara rinci penjualan saham BNBR di anak-anak usahanya
''Pokoknya, kami minta public expose dulu

BACA JUGA: BI Pasrah Belanda Likuidasi Indover

Sebelum public expose, tak akan dibuka,'' ujar Erry.

Pihak BNBR sendiri sudah berkirim surat ke otoritas bursa pada Jumat malam (31/10) yang mengabarkan bahwa transaksi penjualan 35 persen saham BNBR di BUMI sudah selesai
Nilai transaksinya USD 1,3 miliar

BACA JUGA: PT KA Seriusi Angkutan Batubara

Investornya konsorsium Northstar.

Presdir BUMI Ari SHudaya mengatakan, isi surat tersebut hanya mengabarkan bahwa transaksi lego saham sudah selesai, bukan meminta pembukaan suspensi saham perseroan''Kami akan mengkaji duluYang jelas, harus ada paparan publik,'' sahut Direktur Perdagangan Saham BEI MSSembiring.

Saham emiten Grup Bakrie disuspensi sejak 7 OktoberNamun, pada 17 Oktober, saham tiga anak usaha BNBR, yakni PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), dan PT Bakrie Telecom (BTEL), mulai diperdagangkanSaham ketiganya terus terpuruk, bahkan sangat sering terkena auto rejection batas bawah 10 persen.

BNBR pernah meminta waktu perpanjangan suspensi sejak 18 Oktober hingga 10 hari kemudianNamun, pada Rabu lalu (29/10), mereka mengabarkan transaksi belum selesai dan minta perpanjangan waktuAri mengatakan, pembeli saham ENRG dan BTEL masih diputuskan kemudian

Saat ini Grup Bakrie dijerat utang jangka pendek yang mencekik, sekitar USD 1,3 miliar kepada Oddickson Finance, JP Morgan, dan ICICISebesar USD 1,08 miliar dari Oddickson jatuh tempo April 2009Pinjaman ketiganya dijamin dengan saham BUMI.

Equity Research Valbury Asia Securities Mastono Ali mengatakan, kinerja Grup Bakrie akan benar-benar diuji setelah lepasnya BUMI''Pendapatannya akan anjlok,'' ujarnyaDia menilai wajar jika BNBR memutuskan membayar utang saat ini mengingat saham, sebagai kolateral utang dari kreditor, nilainya terus turun

Kisruh Bakrie itu dikabarkan sempat membuat hubungan Menkeu Sri Mulyani dan Menko Kesra Aburizal Bakrie memanasMen BUMN Sofyan Djalil setuju BUMN ikut membeli saham BUMI, sementara Sri Mulyani tampak enggan(eri/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sofjan Djalil akan Pecat Dua Pejabat BUMN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler