jpnn.com - JAKARTA - Sutan Bathoegana merupakan sosol politisi yang unik. Sejumlah kalimat yang biasa keluar dari mulutnya menjadi begitu populer, seperti "Ngeri-ngeri sedap", dan "masuk barang itu".
Salah satu pendiri Partai Demokrat itu juga dekat dengan kalangan wartawan lantaran gampang diwawancarai. Bahkan, jika ponselnya sedang sibuk, pria bermarga Siregar itu akan telepon balik.
BACA JUGA: Keamanan Kotak Surat Suara Disorot
Namun, "Siantar Man" itu, belakangan ini agak sulit dihubungi. Kemarin misalnya, ponselnya pun memberi suara "tidak aktif."
Namun, Ketua Komisi VII DPR yang dalam dua bulan terakhir kerap mondar-mandir memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu, masih saja aktif mengirim broadcast lewat Blackberry Messenger, setiap dini hari, yang dia beri titel "Tahajud Call".
BACA JUGA: Bandara Solo Hari Ini Dibuka, Jogja Dibuka Besok
Saat rumah megahnya di Bogor diobok-obok penyidik KPK, 16 Januari 2014 silam, tetap saja pada 17 Januari dinihari, muncul broadcast dari BBM-nya. "Tahajjud Call: Rasulullah SAW bersabda, barangkali dikehendaki Allah kebaikan baginya maka diuji (dicoba dengan suatu musibah)," itu bunyi broadcast dari BB Sutan, 17 Januari 2014.
Seiring makin kencangnya dugaan keterlibatan dirinya dalam perkara penerimaan hadiah atau janji di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menjerat mantan Sekretaris Jenderal ESDM, Waryono Karno, sebagai rembetan kasus suap mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, Sutan tetap saja rutin menyebar Tahajud Call.
BACA JUGA: Pembayaran Gaji Honorer Bisa Jadi Temuan
Dia pun mengirim Tahajud Call dengan sejumlah tema, antara lain soal harta dan mengenai kepala yang pening.
Tanggal 4 Februari 2014 dia menyebar broadcast demikian: TAHAJJUD CALL : Rasulullah saw, bersabda,"Orang yang paling dirundung penyesalan pada hari kiamat ialah orang yang memperoleh harta dari sumber yang tidak halal lalu menyebabkannya masuk neraka."(HR Al Bukhari).
Sutan juga memilih tema tentang kesalahan manusia, yang di-broadcats 6 Februari 2014. Rasulullah saw, bersabda,"Semua anak Adam pembuat kesalahan, dan sebaik-baik pembuat kesalahan ialah mereka yang bertaubat."(HR Addarami)sb 6 feb
Selanjutnya, pada 8 Februari 2014, Tahajud Call yang dia kirim bunyinya: Rasulullah saw, bersabda,"Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling cinta kasih dan belas kasih seperti satu tubuh. Apabila kepala mengeluh (pusing) maka seluruh tubuh tidak bisa tidur dan demam."(HR Muslim).
Lantas, apa pesan Tahajud Call yang dia sebar setelah KPK mencegah Plt Ketua DPD Demokrat Medan itu pegi ke luar negeri sejak 13 Februari 2014?
"Rasa takut (segan) kepada manusia jangan sampai mencegah seseorang apabila mengetahui suatu yang hak untuk menegakkannya (HR Ahmad)," begitu broadcast yang disebarnya.
Saat itu, ketika dihubungi wartawan yang minta tanggapan pencegahan dirinya ke luar negeri, Sutan mengaku taat hukum.
"Kan untuk kepentingan hukum, kita harus tunduk dan patuh. Ya saya ikut aturan ajalah," ujarnya, Jumat (14/2).
Hari berikutnya, dia mengirim broadcast bertema harta dan wanita. "Sesungguhnya dunia seluruhnya benda dan sebaik-baiknya benda ialah wanita (isteri) yang sholehah (HR Muslim)."
Terakhir, Minggu (16/2) dini hari, dia memilih tema soal cobaan. "Seorang hamba memiliki suatu derajat di surga. Ketika dia tidak dapat mencapainya dengan amal-amal maka Allah menguji dan mencobanya agar dia mencapai derajat itu (HR Athabrani)."
Lantas, apa yang menjadi pertimbangan Sutan dalam memilih tema Tahajud Call?
Sutan mengakui, tema-tema Tahajud Call disesuaikan dengan perasaannya hari itu.
"Temanya sesuai dengan apa yang saya rasakan pas untuk situasi saat siang dan malam tersebut," kata Sutan menjawab pertanyaan JPNN lewat BBM.
"Saya selalu ngirim Tahajjud Call kalau sudah selesai sholatnya," pungkas Sutan. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Didesak Merevisi UU MK
Redaktur : Tim Redaksi