"Saya datang ke sini bukan untuk berkampanye politik pemilu legislatif dan presiden
BACA JUGA: Kasus DPT, DPR Didesak Panggil Kapolri
Saya hadir di sini lebih dalam kapasitas sebagai santri dan keluarga besar Jamaah Zikir Manaqib Pondok Pesantren Barokatul Qodiri yang dipimpin KH Junaide Al-Baghdadi," kata Sutiyoso, di hadapan delapan ribu Jamaah Zikir Manakib yang memadati lokasi Ponpes Barokatul Qodiri, di Desa Rawapalang, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Minggu (22/3).Sebagai santri, kata Sutiyoso pula, dirinya harus manut kepada kyai
Dijelaskan Bang Yos, sapaan akrab Sutiyoso, di militer memang pangkatnya Letnan Jenderal TNI, dan di pemerintahan pernah menjadi Gubernur DKI Jakarta selama dua periode
BACA JUGA: Golkar Ambil Peran LSM
Tapi di sini, katanya pula, Sutiyoso hanya sebagai seorang santri, sama dengan para jamaah lainnya."Sebagai santri dan keluarga besar Jamaah Zikir Manakib, saya memohon kiranya agar (jamaah lain) menggunakan hak pilih sebaik mungkin
BACA JUGA: Soal BLT, SBY dan Mega Saling Kritik
Pemilu adalah titik awal agar bangsa ini semakin baikKarena itu Jamaah Zikir Manakib harus ikut mewarnai jalannya nasib bangsa ini melalui pemilu," ajak Bang Yos.Di tempat yang sama, KH Junaide Al-Baghdadi di hadapan ribuan santri dan jamaahnya, memfatwakan agar Jamaah Zikir Manakib jangan sampai golput"Dengar tu, omongan jamaah kita Bang YosBeliau datang kesini ternyata untuk kepentingan bangsa dan negaraBukan untuk urusan dirinya sebagai calon presidenCatat itu!" tegas sang kyai.
Untuk pemilu legislatif, lanjut KH Junaidi Al-Baghdadi yang akrab disapa Abah ini pula, dirinya tidak akan mendukung siapa-siapa"Namun untuk pemilihan presiden, saya dan Jamaah zikir Manakib Ponpes Barokatul Qodiri ini harus berperan untuk memberikan pencerahan terhadap proses politik bangsa ini," ujarnya.
Meski menaruh hormat pada sikap Sutiyoso yang sebelumnya telah mengisyaratkan tak ingin disebut-sebut soal pencalonannya di depan ribuan jamaah, sebagai yang dituakan dalam kelompok Jamaah Zikir tersebut, KH Junaedi mengaku merasa punya kewajiban juga untuk menyerukan yang terbaik kepada jamaahnyaMakanya, ia pun lantas melontarkan juga pertanyaan kepada para santri dan jamaah.
"Soal ngerti dengan jamaah dan dengan santri, tentu santri dan jamaah itu sendiri yang lebih tahuNah, malam ini, salah seorang dari santri dan jamaah kita berikhtiar untuk ikut bertarung pada pemilu presiden tahun iniPertanyaan saya, apa rela kita membiarkan santri dan jamaah kita ini kalah?" serunya bertanya.
"Tidaaak!" respon ribuan jamaah di sana serempak.
Terlepas dari hal itu, KH Junaedi lantas juga meminta persetujuan seluruh santri dan jamaahnya, terkait rencana acara zikir akbar Jamaah Zikir Manakib yang akan
digelar Mei 2009 mendatang, di Gelora Bung Karno, JakartaHanya saja, lantaran ada kemungkinan tak semua dari jamaah yang jumlahnya konon mencapai 10 juta orang itu bisa ikut, Abah pun mengharapkan adanya keikhlasan dari jamaah yang terpaksa tak perlu hadir.
Di penghujung acara zikir yang digelar sejak pukul 21.00 hingga 02.30 WIB dinihari itu, KH Junaedi juga menegaskan bahwa jamaah zikir pimpinannya bersikap terbuka untuk semua capres dan cawapres"Bukan untuk tujuan politik, tapi lebih kepada pembelajaran agar para pemimpin bangsa ini bisa mengerti dengan santri dan jamaahKyainya ndak usah, yang penting santrinya," kata Abah pula(fas/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keliru Jika Suara PAN-PKB Anjlok
Redaktur : Tim Redaksi