Suu Kyi Serukan Rekonsiliasi Nasional

Senin, 15 November 2010 – 08:48 WIB

YANGON - Tokoh demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi kemarin (14/11) siang menemui pendukungnya di kantor Prtai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) di Jalan Shwe Gone DineKali ini ratusan ribu massa menyambut kehadiran peraih nobel perdamaian yang baru saja dibebaskan dari status tahanan rumah itu.
   
Suu Kyi tiba di kantor NLD pukul 11.00 waktu setempat

BACA JUGA: Anak 12 Tahun jadi Buruan Tentara Meksiko

Begitu turun dari mobil, Suu Kyi yang mengenakan kebaya dan sarung hijau, langsung naik ke atas mobil dan melambaikan tangan ke arah pendukungnya
Massa pun merengsek maju untuk bersalaman dengan putri pahlawan nasional Myanmar, Aung San, itu

BACA JUGA: Suu Kyi Sapa Pendukung 10 Menit

Massa memang sudah dari pagi menunggu kehadiran Suu Kyi
Jalan Shwe Gone Dine dipenuhi massa yang membawa foto Suu Kyi.  Ibu-ibu yang datang terharu melihat kedatangan Suu Kyi

BACA JUGA: Ribuan Pendukung Suu Kyi Kecewa

Sebagian menangis histeris

Setelah menyapa massa, Suu Kyi kemudian masuk ke kantor NLD dan menemui para duta besar dari berbagai negara yang memang secara khusus diundangHampir seluruh dubes yang ada di Indonesia datangTermasuk dubes Indonesia di Yangon, Sebastinus Sumarsono yang datang bersama Minister Counsellor bidang politik KBRI Totok PrianamtoSelama satu jam Suu Kyi beramah tamah dengan para dubesDia menyampaikan terima kasih kepada semua negara yang selama ini telah memberikan support kepada gerakan demokrasi di Myanmar.

Tepat pukul 12.00, Suu Kyi keluar menemui massaDia berorasi selama satu jamIni adalah kali pertama Suu Kyi berbicara di depan publik sejak tujuh tahun terakhir.  Suu Kyi benar-benar ingin memuaskan ratusan ribu massa yang duduk di depan kantor NLD"Dasar dari demokrasi adalah kebebasan untuk berbicara," kata Suu Kyi"Rakyat Burma harus bersatu, bekerja sama, kita harus bersama untuk mencapai cita-cita," kata Suu Kyi.

Menurut Suu Kyi, seluruh rakyat Myanmar harus menatap masa depan dan tidak perlu lagi melihat ke belakangTampaknya Suu Kyi ingin menunjukkan kepada publik bahwa dia sama sekali tidak dendam atau marah kepada pemerintah, meski kemenangan NLD pada pemilu 1990 tidak diakui dan justru dia ditahan selama 15 tahun.

Justru saat berbicara kepada wartawan, Suu Kyi menyatakan bahwa rakyat Myanmar harus saling menerima satu sama lain dan menyudahi segala permusuhan"Rekonsiliasi nasional adalah agenda yang paling utama dilakukan saat ini," kata Suu Kyi.

Rekonsiliasi nasional itu, kata Suu Kyi, berlaku bagi elemen apa pun, termasuk penguasa MyanmarKarena itu, lanjut Suu Kyi, dirinya dan NLD akan melakukan dialog dengan semua kalangan dan elemen masyarakat"Persoalan utama di Myanmar adalah kemiskinan dan ketertinggalan," katanya.

Selain itu satu poin penting yang disampaikan Suu Kyi dan cukup mengejutkan adalah dia akan mengagendakan dialog dengan barat, dalam hal ini Amerika Serikat dan Uni EropaTujuannya adalah agar negara-negara barat mau mencabut sanksi ekonomi yang selama ini mereka berlakukan terhadap Myanmar"Sanksi itu ternyata mengakibatkan rakyat Myanmar semakin miskin dan tertinggal," kata Suu KyiAkibat dari sanksi tersebut, Myanmar memang kesulitan untuk melakukan perdagangan internasionalAkibatnya perekonomian Myanmar tidak bisa berkembang

Suu Kyi meninggalkan kantor NLD pukul 14.30 waktu setempatSebelum pulang dia kembali mendekati massa dan melambaikan tanganMassa yang menduduki Jalan Shwe Gone Dine baru bubar setelah Suu Kyi pulang ke rumahnyaYang menarik tidak ada sama sekali penjagaan aparat keamanan pada momen tersebut

Aung San Suu Kyi dibebaskan pemerintah Myanmar pada Sabtu (13/11)Surat pembebasan Suu Kyi disampaikan oleh Kepala Polisi Myanmar Brigjen Khin Yi di rumah Suu Kyi Sabtu lalu pukul 17.00Namun meski bebas, Suu Kyi belum diizinkan keluar rumah sore ituMassa yang menunggu di kantor NLD akhirnya melakukan long march ke rumah Suu Kyi di Jalan University Avenue sejauh 8 kmDan Suu Kyi pun hanya bisa menyapa pendukungnya dari balik pagar besi rumahnya selama 10 menit(tom)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesawat Pengintai Korsel Jatuh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler