JAKARTA - Puncak arus balik hari iniMenteri Perhubungan Freddy Numberi klaim arus balik tidak selancar arus mudik
BACA JUGA: Saksi Ahli Sudutkan Jaksa Cirus
Himbauannya agar swasta memfasilitasi arus balik dianggap tidak efisien oleh pihak-pihak swasta yang menyediakan fasilitas mudik bareng"Selama H-7 sampai hari kemarin, ada penurunan tingkat kecelakaan daripada tahun lalu di ruas tol Cikampek dan Cipularang (keduanya ruas vital untuk mudik)," kata Direktur Utama PT Jasa Marga (persero) Tbk, Frans S
BACA JUGA: SBY Nobar Film Lima Elang
Sunito di Jakarta, Kamis (8/9)BACA JUGA: KY Matangkan Upaya SKLN
Untuk angka kecelakaan, kata Frans, mencapai total 62 peristiwa"Angka itu menurun dari tahun lalu," kata FransTercatat, pada 2010 ada 84 peristiwaTetapi, fatalitas 10, lebih tinggi dari tahun lalu, 7"Khusus Cipularang, peristiwa kecelakaan 10, tahun lalu 25 peristiwa," kata Frans.
Menurutnya, kondisi jalan memenuhi standard dan syarat-syarat teknis terpenuhi"Mulus tidak ada lubang, rambu-rambu peringatan juga lengkap, bahkan ditambah spanduk-spanduk peringatan," kata FransDia mengklaim kecelakaan kemarin adalah karena sopir mengantuk dan menabrak truk dari belakang"Kami sangat prihatin dan berduka dengan kejadiaan ini , kami juga akan mengevaluasi kondisi perambuan dengan menambah rumble-strip (rambu kejut) yg diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan pengemudi," jelasnya.
Ditempat terpisah, Menteri Perhubungan Freddy Numberi justru menyalahkan pemudik yang tidak mau balik ke Jakarta secara bersamaan dan terkoordinasiDia menyayangkan pihak swasta yang memfasilitasi mudik bareng tidak diikuti dengan balik bersama"Saya himbau agar tahun depan, banyak swasta yang juga mengadakan balik bersama ke Jakarta sehingga arus balik lebih teratur dan terencana," jelas Freddy
Menurutnya, penyelenggaraan mudik bareng menjadikan arus mudik lancarMasalah justru timbul saat arus balik datang"Pemudik pulang sendiri-sendiri sehingga menimbulkan antrean panjang di stasiun dan terminal bus," kata Freddy.
Dia mengakui arus balik tidak sesukses arus mudikSalah satu faktornya adalah pihak swasta yang memberikan mudik gratis tapi tidak memberikan balik bersama"Kami sebenarnya sudah menyiapkan armada yang memadai untuk mengantisipasi arus balik, tetapi para pemudik pulang pada saat yang hampir bersamaan sehingga terjadi kepadatan di stasiun dan terminal bus," tuturnya.
Freddy menambahkan dirinya sangat mengharapkan pihak-pihak swasta juga menyediakan angkutan arus balik dari kampung halamanHimbauan balik bersama dari Freddy ternyata dinilai beberapa perusahaan yang menggelar mudik bersama tidak efisienPasalnya, meski mereka menyediakan angkutan balik bersama ke Jakarta tetap kurang peminat.
Beberapa perusahaan yang menyediakan layanan mudik gratis antara lain Yamaha, AHM, XL, Telkomsel, Indosat, Jasa Raharja, BNI, BTN, dan masih banyak lagi
Menurut Kepala Humas BTN, Rahmat Nugroho tujuan mudik membantu para pekerja khususnya pekerja di lingkungan core-nya BTN yaitu buruh buruh bangunan KPR BTN, nasabah sekitar kantor BTN dengan berpenghasilan kurang mampu untuk mudik ke kampung halamannyaTujuan mudik yakni Lampung, Semarang, Purwokerto, Solo dan Jogjakarta"Kalau menyediakan pulangnya kesulitan mengumpulkannya dan masing masing tidak sama waktunya dan yang bersangkutan para pemudik juga tidak mau," jelas Nugroho.
Nugroho mengatakan pihaknya sudah pernah menyediakan angkutan balik bersama menggunakan bus tetapi tidak ada peminatnya sehingga dinilai tidak efisien"Mungkin sudah kulturnya, para pemudik tidak datang ke Jakarta bersamaan, apalagi banyak diantara mereka yang datang ke Jakartya membawa sanak saudaranya," tutur Nugroho.
Senada dengan PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI)Yamaha menyediakan angkutan mudik gratis seribu orang, tetapi tidak untuk arus balik"Sebenarnya tahun lalu kita juga sudah siapkan kendaraan untuk arus balik, tetapi jadwal yang balik para pemudik yang berbeda menyebabkan 'kurang laku' peminat," kata Indra Dwi SundaPR Corporate & Communication Head YMKI(vit)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Ini, Terakhir Pelunasan BPIH
Redaktur : Tim Redaksi