Perusahaan furnitur asal Belarusia Swed House yang menjual berbagai barang yang mirip dengan IKEA asal Swedia, membuka toko pertama di Moskow hari Sabtu.

Pembukaan ini telah mengundang beragam tanggapan warga.

BACA JUGA: Bagikan Dividen Rp 1 Miliar, Chitose Internasional Beberkan Strategi 2023

IKEA menghentikan pembukaan toko dan produksinya di Rusia segera setelah Moskow melakukan "operasi militer khusus" ke Ukraina, hal yang juga dilakukan beberapa perusahaan Barat lainnya.

"Kami bukan IKEA, kami bermaksud menjadi seperti IKEA, kami memiliki merek dagang sendiri, barang kami sendiri. Kami menjual barang IKEA juga," kata manajer perusahaan Swed House Mamedali Kasymov.

BACA JUGA: Upaya Penyelamatan Pilot Selandia Baru Gagal, Eskalasi Konflik Bersenjata di Papua Meningkat

"Kami menjualnya, 15 sampai 20 persen barang-barang kami adalah produk orisinal IKEA. Tidak ada larangan melakukan hal tersebut. Barang-barang buatan Swed House sendiri juga banyak diminati," katanya merujuk pada banyaknya yang datang di hari pertama.

Salah satu konsumen yang menolak menyebut nama lengkap mereka memberikan reaksi beragam.

BACA JUGA: Bagaimana Pelecehan Seksual Rentan Terjadi di Lingkungan Pemberi Bantuan

"Kami merasa kehilangan IKEA sejauh ini. Toko baru ini ya bisalah disebut sebagai awal yang menyenangkan," kata Natalia.

Yang lainnya mengatakan toko tersebut terlalu kecil.

"Barang-barang ini tidak selayaknya ditumpuk satu di atas yang lainnya. IKEA memiliki pendekatan tertentu dalam pengaturan barang, kita bisa berbaring di kasur, mencoba perabotan," kata Iohann.

"Bila mereka ingin melakukan perbaikan, jalan ke depannya masih sangat panjang."

Kasymov mengatakan Swed House pada awalnya bermaksud membuka lima toko di Moskow, sebelum menyebar ke kawasan regional Rusia lainnya.

IKEA sempat melakukan penjualan online tahun lalu.

Beberapa bagian dari perusahaan tersebut masih mengoperasikan 14 toko besar di Rusia.

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News

BACA ARTIKEL LAINNYA... Remehkan Ancaman Nuklir Rusia, Menhan Ukraina Desak Barat Tambah Bantuan

Berita Terkait