jpnn.com - MEDAN - Ketua Lembaga Kajian Publik Sabang Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan menilai saat ini merupakan momentum yang tepat bagi umat Islam bangkit melawan Islamophobia.
Syahganda mengatakan hal tersebut melihat dinamika politik global.
BACA JUGA: Syahganda Ingatkan Presiden Kondisi Rakyat Saat ini, Miris
Antara lain perang dingin poros barat versus Tiongkok-Rusia yang kini menghampiri wilayah Pasifik.
Momentum lain, peranan umat Islam untuk terlibat dalam gerakan anti Islamophobia juga telah dilegitimasi oleh keputusan Persatuan Bangsa-bangsa (PBB).
BACA JUGA: Muslim Rohingya Sengsara di Bangladesh, PBB Turun Tangan
PBB diketahui mengesahkan resolusi melawan Islamophobia secara global, pada 14 Maret 2022 lalu.
"Sebagai bangsa besar yang populasi muslimnya terbesar di dunia, wajar arah perubahan bangsa ini akan dikendalikan oleh spirit dan bangkitnya umat Islam atau lewat berkembangnya pemikiran Islam," ujar Syahganda.
BACA JUGA: Palestina Kembali Memohon, Akankah PBB Mengabulkan?
Dia mengatakan hal tersebut saat berbicara pada hari kedua 'Kongres ke-2 Umat Islam Sumatera Utara' yang digelar di Asrama Haji Pangkalan Mansyur, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (27/8).
Dalam kegiatan ini juga hadir sebagai pembicara Gubernur Sumatera Utara Gatot Nurmantyo.
Kemudian Amien Rais, Din Syamsuddin, Eggi Sudjana, Ichsanuddin Noorsy, Marwan Batubara, Refly Harun, serta cucu pendiri NU dari Yogyakarta Kiai Wahab Chasbullah yang juga ketua khittah NU.
Syahganda dalam pandangannya juga berharap pemerintahan hasil Pemilu 2024 nanti, mau mengembangkan pemikiran-pemikiran Islam.
"Dengan demikian, dalam pemerintahan baru di Indonesia ke depan Islam punya peran penting di Indonesia dan Pasifik," kata Syahganda. (gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang