jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Syarief Hasan mendukung langkah pemerintah menggandeng Bank Negara Indonesia (BNI) dan komunitas masyarakat Indonesia di luar negeri (Diaspora Indonesia) untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah (UMKM) yang berorientasi ekspor.
Syarief menilai langkah itu sangat penting agar UMKM semakin berdaya saing dan menjangkau pasar yang lebih luas.
BACA JUGA: Indikator Kematian Dihapus, Syarief Hasan: Ini Bukti Pemerintah Tak Mampu Kendalikan Covid-19
Dengan fasilitasi oleh BNI dan sinergi bersama Diaspora Indonesia, diharapkan produk-produk lokal Indonesia dapat bersaing di luar negeri sehingga dapat meningkatkan ekspor produk-produk Indonesia.
"UMKM kita memiliki produk yang tidak kalah dengan luar negeri. Selama ini salah satu kendala yang dihadapi oleh UMKM, selain pembiayaan adalah distribusi, promosi dan penjualan produk," kata eks Menteri Koperasi dan UKM era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
BACA JUGA: Pengumuman Serius untuk Warga Surabaya, Hati-hati Bila Nomor Ini Menghubungi Anda
"Dengan adanya sinergi ini, tentu kita berharap produk UMKM akan mampu menembus pasar global. Dampaknya tentu akan meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM. Hal ini patut didukung bersama,” ucap Syarief Hasan.
Syarief menilai salah satu strategi peningkatan kapasitas dan daya saing UMKM adalah dengan keberpihakan dan fasilitasi persaingan di mancanegara. UMKM tidak hanya bermain di ranah domestik, tetapi mampu menembus pasar luar negeri.
BACA JUGA: Kegiatan Jokowi Menimbulkan Kerumunan Lagi, Irwan Fecho: Rakyat Butuh Keteladanan
Selain memperluas potensi pasar (share market), hal itu juga akan menjadi pemicu agar UMKM terus berbenah diri, meningkatkan kualitas, dan terlibat dalam rantai pasok global (global value chain). UMKM berorientasi ekspor juga dapat memanfaatkan perkembangan sektor digital yang juga sedang tumbuh signifikan agar mampu melakukan penetrasi pasar secara lebih luas.
Politikus senior Partai Demokrat itu mengingatkan bahwa UMKM tidak boleh dibiarkan berjalan sendirian. Pemerintah harus memastikan adanya dukungan dan keberpihakan dari semua pihak yang berkelanjutan, baik dari sisi pembiayaan, pelatihan kewirausahaan, maupun strategi penjualan sehingga produk UMKM berdaya saing.
Dari sisi perizinan, katanya, perlu diberikan afirmasi agar UMKM mendapatkan legalitas, serta jaminan kredit berusaha. Dengan bertransformasi ke dalam sektor formal, UMKM juga semakin memberikan daya dukung optimal bagi penerimaan negara, juga jaminan kesejahteraan bagi pekerjanya.
Pria asal Palopo, Sulawesi Selatan itu mengatakan sinergi UMKM dengan BNI dan Diaspora Indonesia sangatlah penting, terutama di era digital ini. WNI di luar negeri, terutama anak-anak muda dapat saling memberikan perspektif, pengalaman, dan pengetahuan untuk semakin meningkatkan kualitas UMKM.
"Penggunaan teknologi digital akan sangat membantu UMKM dalam menjangkau pasar yang lebih luas. Dengan demikian, pembangunan ekonomi yang lebih inklusif, partisipatif, dan merata dapat terwujud dengan optimal. Hal yang merupakan amanat Pancasila dan UUD 1945,” pungkas Syarief Hasan. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam