jpnn.com - JAKARTA - Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan memastikan tidak ada salah tafsir oleh Fraksi Demokrat di DPR dalam aksi meninggalkan sidang paripurna pengesahan RUU Pilkada 25 September lalu. Hal ini terkait beredarnya isu Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberi arahan kepada fraksi lewat pesan singkat (SMS).
"Saya nyatakan tidak ada istilah salah tafsir, mengatakan instruksinya all out tapi diterimanya walk out," kata Syarief di kantor DPP Demokrat, Jalan Kramat Raya VII, Jakarta, Senin (29/9).
BACA JUGA: Datang ke Kejagung, Denny Bantah Diperiksa dalam Kasus Gratifikasi
Menurutnya, Ketua Umum SBY sudah memberi arahan terlebih dulu kepada fraksi sebelum dilaksanakannya paripurna pengambilan keputusan RUU Pilkada di DPR. "Ketua umum menginturuksikan harus betul-betul berjuang demi suksesnya pilkada langsung dengan adanya 10 perbaikan," jelas Syarief.
Dia menambahkan, aksi walk out dilakukan Fraksi Demokrat sebagai bentuk kekecewaan karena usulan 10 poin perbaikan untuk RUU Pilkada tidak digubris fraksi lain maupun pimpinan sidang. Lanjutnya, tidak ada campur tangan SBY selaku ketua umum maupun Presiden RI kepada Fraksi Demokrat.
BACA JUGA: Pasar Respon Positif Menteri ESDM Anti Mafia
"Walk out dilakukan atas inisiatif ketua fraksi karena kondisi memang sudah diketok pimpinan sidang. Pimpinan hanya putuskan dua opsi dan tidak diakomodir pandangan Demokrat. Sehingga, Ketua Fraksi mengambil inisiatif. Tidak ada celah sama sekali untuk berkomunikasi dengan Pak SBY," jelas Syarief yang juga Menteri Koperasi dan UKM. (rmo/jpnn)
BACA JUGA: Tampung Keluhan SBY, Kemkumham Cari Payung Hukum
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Berharap MK Tunda Putusan UU MD3
Redaktur : Tim Redaksi