jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan menyampaikan keprihatinan pada tingginya kasus harian Covid-19 di Indonesia.
Mengutip data dari Satgas Penanganan Covid-19, Syarief mengatakan bahwa kasus harian pada Kamis (8/7/2021) mencapai 38.391 kasus.
BACA JUGA: Pengumuman, Ini 16 Calon Anggota BPK RI yang Bakal Diuji DPR
"Ini tidak boleh terjadi terus menerus, karena kalau hal ini terjadi Indonesia berpotensi dikategorikan failed stated dalam menangani pandemi Covid-19 seperti India," ucap Syarief Hasan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (9/7).
Menurutnya, harus diakui bahwa kondisi saat ini ialah kondisi sangat darurat.
BACA JUGA: Ini Perincian Perubahan Asumsi Makro 2022 yang Disepakati Pemerintah dan Banggar DPR
“Belum adanya penurunan kasus padahal pemerintah telah memberlakukan PPKM Darurat menunjukkan bahwa Pemerintah belum berhasil menangani penurunan pandemi Covid-19 dan perlu dilakukan evaluasi terus menerus," ujar Syarief
Total kasus hampir mencapai 2,4 juta, bahkan kini tingkat kematian sudah menduduki ranking ke 2 dunia dengan 1040 kematian per hari di atas India 841 kematian per hari.
"India selama ini dianggap oleh negara-negara lain bahwa gagal menangani pandemi Covid-19," ungkap Syarief Hasan.
Dia menyebut kekhawatiran dan kecemasan Rakyat yang sudah memasuki tahun ke 2 ini menimbulkan berbagai pertanyaan setiap orang, kapan pandemi Covid-19 ini dapat diatasi paling tidak dapat ditekan?
Data yang terungkap menunjukkan bahwa kebijakan dalam penanganan pandemi Covid-19 masih belum menunjukkan hasil yang diharapkan.
“Kami sepakat dengan Ketua Fraksi Partai Demokrat bahwa berbagai kebijakan yang dilakukan pemerintah belum menunjukkan penurunan kasus Pandemi bahkan dalam tiga hari sudah mencapai 38.391 per hari orang terpapar Corona-19," ujarnya.
Dia meminta pemerintah perlu melakukan evaluasi terus menerus dan lebih tegas lagi atas kebijakan dalam penanganan pandemi Covid-19.
Syarief juga meminta pemerintah melakukan persiapan dan antisipasi yang menyeluruh atas kebutuhan nakes, perlengkapan, obat-obatan, distribusi, kecepatan ,kesiapan Rumah sakit dan sebagainya untuk mendukung setiap kebijakan yg dilakukan.
Di sisi lain kebijakan harus merata di sektor lain diberlakukan sama dan konsisten seperti keimigrasian Perhubungan, TKA, bantuan sosial ekonomi dan pelayanan kepada masyarakat lebih ditingkatkan dan sebagainya ungkap Syarief Hasan.
Syarief menegaskan Partai Demokrat sejak awal mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam menerapkan kebijakan PPKM Darurat, sehingga terlibat aktif di dalam melakukan penanganan pandemi dan baurannya.
“Kami dari Fraksi Partai Demokrat sejak awal melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan membantu masyarakat sehingga dapat segera keluar dari persoalan yang disebabkan oleh Pandemi Covid-19," ungkap Syarief Hasan.
Gerakan Nasional Partai Demokrat melawan Corona, dijalankan kader dari tingkatan pusat hingga daerah secara intensif, masif, dan terkoordinasi, termasuk kader FPD-DPR RI yang dipimpin oleh Mas Ibas.
Menurut Syarief Hasan melalui gerakan tersebut, Fraksi Partai Demokrat DPR RI dengan keterbatasan yg dimiliki karena di luar koalisi pemerintahan telah melakukan banyak program.
“Fraksi Partai Demokrat pimpinan Mas Ibas membuat program bantuan sembako dan alat protokol kesehatan untuk masyarakat kecil, bantuan UMKM dan Ultra Mikro, bantuan alat kesehatan, penyemprotan disinfektan, hingga pemasangan Wi-Fi gratis untuk membantu kegiatan belajar online anak-anak di daerah," ungkap Syarief Hasan.
"Hal ini kami lakukan agar Indonesia dapat segera pulih dari pandemi Covid-19, bangkit menatap masa depan yang baik," katanya.
Dia meyakini Indonesia harus berhasil dan tidak boleh gagal menangani Covid-19.
"Untuk itu Partai Demokrat berjuang terus bersama Rakyat dan tetap konsisten menyuarakan ini demi kepentingan bangsa dan Rakyat Indonesia," tegas Syarief Hasan. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia