Syarief Hasan Minta Indonesia tidak Perlu Malu Mencontoh Amerika Menangani Pandemi Corona

Rabu, 07 Juli 2021 – 05:59 WIB
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan. Foto: M.Kusdharmadi/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Syarief Hasan meminta Pemerintah Indonesia tidak perlu malu belajar dan mencontoh negara lain seperti Amerika Serikat yang sukses menangani pandemi Covid-19.

“Indonesia tidak perlu malu mencontoh negara lain, seperti Amerika Serikat, yang berhasil keluar dari pandemi. Mereka melakukan pembatasan ketat dan lokalisasi kasus sehingga Covid-19 tidak menyebar terus menerus," kata Syarief Hasan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (6/7).

BACA JUGA: Dokter Aisah: Ibu Harus Bahagia, Kendalikan Emosi di Masa Pandemi

Politikus senior Partai Demokrat itu mendorong pemerintah melakukan evaluasi dalam menangani laju penyebaran pandemi Covid-19.

Pasalnya, jumlah kasus positif maupun meninggal dunia terus meningkat dari hari ke hari, hingga terdeteksinya varian baru delta Covid-19 yang disinyalir dari luar negeri.

BACA JUGA: Epidemi Virus Corona Pernah Terjadi di Zaman Purba, Baru Reda Setelah 20 Ribu Tahun

Berbeda dengan Indonesia, lanjutnya, Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan berakhirnya pandemi Covid-19 di Negeri Paman Sam pada Minggu 4 Juli 2021.

Padahal, pada awalnya Amerika Serikat adalah negara yang paling parah dalam melaporkan jumlah infeksi Covid-19.

BACA JUGA: Soroti Utang Luar Negeri Indonesia, Syarief Hasan: Pemerintah harus Berhati-hati

Menurutnya, bahkan ada yang membandingkan bahwa kasus Covid-19 Indonesia lebih baik dibandingkan AS.

Namun, AS keluar dari pandemi yang ditandai dengan pelandaian kasus harian Covid-19.

Sementara, ujar dia, Indonesia mencatat peningkatan tertinggi.

Syarief menyebut sebenarnya Pemerintah Indonesia telah membuat kebijakan yang baik, seperti pelarangan mudik, protokol kesehatan, hingga yang terbaru pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM darurat.

"Namun, kebijakan tersebut belum terimplementasi secara tegas dan konsisten dan langkah kesiapan fasilitas kesehatan serta tenaga medis yang dibutuhkan," ucap Syarief.

Lebih lanjut dia menilai salah satu langkah pemerintah yang berbahaya adalah masih membiarkan masuknya WNA ke Indonesia.

"Padahal, WNA tersebut berpotensi menyebarkan Covid-19, khususnya varian baru delta dan lain-lain yang berkembang di luar negeri,” kata dia.

Data dari Satgas Penanganan Covid-19 menunjukkan kenaikan kasus positif harian mencapai 29.745 pada Senin 5 Juli 2021.

Angka tersebut adalah kasus harian tertinggi kedua di dunia pada Senin kemarin.

Total kasus positif Covid-19 yang terjadi di Indonesia sejak diumumkan pertama kali di awal Maret 2020 sebanyak  2,31 juta.

Syarief mengatakan penambahan kasus dan munculnya varian baru disebabkan karena tidak tegasnya pemerintah dalam melakukan pembatasan.

“Dari berbagai kajian menunjukkan bahwa varian baru Covid-19 berasal dari luar negeri yang menyebar di Indonesia antara lain karena kurang ketatnya pembatasan masuknya WNA ke Indonesia," kata Syarief Hasan.

Syarief Hasan juga mendorong pemerintah untuk mengambil kebijakan yang lebih tegas. Pemerintah harus mengevaluasi implementasi PPKM darurat di lapangan.

"Pemerintah juga harus menunjukkan ketegasan terkait masuknya WNA di Indonesia," ujarnya. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler