jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Syarief Hasan mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak tersandera dengan kewajiban rotasi matra dalam penunjukan Panglima TNI pengganti Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa pensiun 1 Desember 2021.
Wakil ketua MPR itu menyatakan bahwa urusan penunjukan Panglima TNI itu merupakan hak prerogatif presiden.
BACA JUGA: Diprediksi, Pekan Ini Istana Kirim Surpres Calon Panglima TNI ke DPR
"Ya, tergantung Pak Presiden,” tegasnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/11).
Syarief menilai bahwa sah-sah saja apabila ada yang berpendapat soal rotasi matra dalam pergantian Panglima TNI.
BACA JUGA: Kabar Terbaru dari DPR Soal Calon Panglima TNI Pengganti Hadi Tjahjanto
Namun, dia memastikan bahwa keputusan akhir berada di tangan presiden.
“Ada yang berpendapat siklusnya sekarang Angkatan Udara, harusnya ini siapa, sebelumnya siapa. Namun, lagi-lagi keputusannya kepada presiden," terang Syarief.
BACA JUGA: Pesan Penting Panglima TNI Khusus Bagi Para Perwira, Simak!
Lebih lanjut Syarief pun memastikan hingga hari ini pihak Istana Negara belum menyampaikan surat presiden (surpres) tentang penunjukan Panglima TNI pengganti Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Namun, dia memprediksi surpres itu akan masuk ke parlemen paling lama dua hari setelah Presiden Jokowi pulang dari menghadiri KTT G20 di Italia.
"Mari tunggu, sebentar lagi, kan, Pak Presiden pulang dari KTT. Saya pikir satu atau dua hari ini setelah beliau pulang (surpres akan dikirim ke DPR, red)," ungkap Syarief Hasan.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat itu mengaku tidak bisa memprediksi sosok Panglima TNI baru yang akan menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Sebab, Syarief menilai semua kepala staf di TNI AU, AD, dan AL, pantas menjabat orang nomor satu di militer Indonesia.
"Semua kepala staf yang ada sekarang semuanya bagus,” katanya.
Oleh karena itu, Syarief mengajak untuk sekali lagi menunggu keputusan Presiden Jokowi soal penunjukan Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi.
“Formalnya sama Pak Presiden, mari tunggu saja,” pungkas Syarief Hasan. (ast/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Boy
Reporter : Aristo Setiawan