jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Syarief Hasan meminta pemerintah memberikan perhatian lebih kepada tenaga kesehatan dan medis yang memiliki beban kerja berat serta penuh risiko tinggi bahkan mempertaruhkan jiwa mereka untuk menangani pasien-pasien Covid-19.
“Pemerintah harus memberikan perhatian penuh,” tegas Syarief dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (17/7).
BACA JUGA: Tenaga Kesehatan Akan Menerima Insentif, Begini Perinciannya
Menurut Syarief, lebih miris lagi ialah gaji tenaga kesehatan tergolong kecil dibanding beban beban kerja yang berat dalam menangani pasien-pasien Covid-19.
"Mereka bekerja keras, bahkan beberapa sukarelawan tenaga kesehatan mendapatkan gaji yang sangat kecil," ujarnya.
BACA JUGA: Syarief Hasan Dorong Pemerintah Mengevaluasi Penanganan Pandemi Covid-19
Menurutnya, pemerintah telah menjanjikan insentif Rp 5 juta sampai Rp 15 juta per bulan.
Syarief mengatakan seharusnya insentif yang dijanjikan pemerintah segera disalurkan secara cepat dan merata.
BACA JUGA: LIPI Sebut Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia Didominasi oleh Varian Delta
"Insentif pada Bulan November yang lalu baru cair bulan ini di beberapa wilayah," katanya.
Sementara itu, pemerintah dalam laporan APBN 2020 menyampaikan anggaran kesehatan sudah tersedia dari hasil utang surat berharga negara.
Seharusnya, kata dia, penyaluran anggaran kebutuhan tenaga kesehatan mendapat prioritas utama.
Dia khawatir apabila banyak tenaga kesehatan yang mengundurkan diri, penanganan pasien Covid-19 dapat dipastikan makin sulit, dan 100.000 per hari korban tertulari akan menjadi nyata.
Syarief berujar kini sudah mencapai 57.756 kasus per hari dan membutuhkan tenaga kesehatan.
Belum lagi korban yang sedang dirawat dan sebagainya.
"Kalau tidak ada perbaikan yang komprehensif, rakyat dan bangsa akan makin terpuruk," katanya.
Dia menegaskan bahwa pemerintah tidak perlu malu atau sensitif menerima masukan dari semua pihak.
Semua elemen bangsa, lanjut dia, harus bersatu menghadapi pandemi Covid-19 agar negeri ini bisa bangkit menata ekonomi yang lebih baik. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Boy