"Dengan berkembangnya ACFTA, dipastikan volume perdagangan akan meningkatMaka dari itu, UKM yang bergerak di sektor jasa dan perdagangan diperkirakan tidak akan mengalami kesulitan, karena mereka menjual sesuai selera pasar tanpa membedakan asal-usul barang tersebut," jelas Syarif, dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (22/2).
Mengenai mekanismenya, terang Syarif pula, pihaknya akan memfokuskan pada penguatan daya saing KUKM melalui penanganan isu-isu domestik
BACA JUGA: 2013, Penerimaan Pajak Diproyeksi Rp 1.000 Triliun
Di antaranya yaitu penyederhanaan prosedur perizinaan bagi KUKM, penguatan sentra UKM, serta perluasan akses pembiayaan dan pengurangan biaya bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR)."Untuk masalah ini, kami sudah melakukan koordinasi dengan aparat pusat dan daerah
Sementara itu, ketika ditanya mengenai sejauh mana kesiapan Kementerian KUKM dalam menghadapi ACFTA yang tengah berjalan saat ini, Syarif mengaku belum siap 100 persen
BACA JUGA: Target BC Naik tapi Kurang Pegawai
"Kalau ditanya siap tidak siap, ya, harus siapLebih lanjut dikatakan, pihaknya juga masih menunggu hasil proses renegosiasi ACFTA yang dilakukan oleh Menteri Perdagangan
BACA JUGA: Bunga Kredit dan KPR Turun
"Menurut informasi yang saya terima, semuanya sedang berjalan dan China pun memberikan respon yang positifJadi ya, kita tunggu saja," imbuhnya(cha/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Desak Bank Turunkan Suku Bunga
Redaktur : Tim Redaksi