Warga yang sudah divaksinasi dua dosis di negara bagian New South Wales (NSW) dengan ibu kota Sydney mendapatkan lebih banyak kebebasan mulai hari Senin ini (08/11).

Pelonggaran dilakukan lebih cepat dari jadwal semula, yakni 1 Desember, karena tingkat vaksinasi dua dosis di NSW telah mencapai hampir 90 persen.

BACA JUGA: 125 Juta Jiwa Sudah Vaksin COVID-19 Tahap Pertama, Tahap Kedua Baru Sebegini

Sementara bagi mereka yang belum mendapatkan vaksinasi COVID-19 maka masih harus menunggu hingga 15 Desember, atau sampai tingkat vaksinasi dua dosis mencapai 95 persen, untuk bisa menikmati kebebasan. Berikut aturan yang berubah

Batasan jumlah orang yang boleh berkunjung ke rumah telah dihapuskan, begitu juga dengan jumlah warga yang boleh berkumpul di luar ruangan.

BACA JUGA: Kasus Covid-19 di Jakarta Kembali Naik, Luhut Ucap Kata Mohon

Mereka yang sudah mendapat vaksinasi dua dosis juga sudah boleh kembali menikmati klab malam untuk berpesta dan berdansa.

Kapasitas di fasilitas hiburan lainnya pun sudah boleh mencapai 100 persen.

BACA JUGA: Kabar Gembira dari Jepang, Inilah Bukti Vaksinasi COVID-19 Manjur

Tapi kapasitas untuk pusat rekreasi, seperti taman dan kebun binatang, tetap dibatasi dua meter persegi per orang.

Kolam renang dalam ruangan sudah diperbolehkan beroperasi sepenuhnya, bukan hanya untuk berenang saja, tapi juga rekreasi di air lainnya.

Pemilik bisnis sekarang sudah boleh menerima pengunjung dengan kapasitas kepadatan yang dinaikkan menjadi dua meter persegi per orang, dari sebelumnya empat meter persegi. Apa yang tidak berubah?

Kelas-kelas olahraga di pusat kebugaran terus dibatasi hingga 20 orang.

Masker juga tetap harus digunakan di dalam ruangan, seperti supermarket, hingga 15 Desember atau saat vaksinasi dua dosis telah mencapai 95 persen.

Bagaimana dengan orang yang tidak divaksinasi?

Mereka tadinya dijanjikan akan mendapat lebih banyak kebebasan pada 1 Desember.

Tapi sekarang batasannya tergantung kapan 95 persen warga berusia 16 tahun ke atas sudah menerima vaksin dua dosis.

Hingga target itu tercapai, mereka tetap harus mengalami 'lockdown', hanya diperbolehkan ke supermarket atau pasar untuk mendapat kebutuhan pokok.

Satu-satunya pengecualian adalah tempat ibadah, yang diizinkan untuk dikunjungi oleh orang yang belum divaksinasi. Warga di Australia sudah bisa menerima vaksin dosis ketiga

Program vaksinasi 'booster' atau dosis ketiga di Australia dimulai hari Senin (08/11) ini.

Program ini diberikan kepada siapa pun yang berusia di atas 18 tahun yang sudah menerima dosis kedua vaksin COVID-19 setidaknya enam bulan lalu, yakni 8 Mei.

Saat ini vaksin buatan Pfizer yang ditawarkan sebagai 'booster', bahkan bagi mereka yang sudah divaksinasi dengan suntikan AstraZeneca.

Namun, para pakar kesehatan mengatakan vaksin buatan AstraZeneca juga tetap dapat digunakan sebagai 'booster' bagi yang sudah mendapat vaksin AstraZeneca atau jika mereka memiliki reaksi negatif terhadap vaksin mRNA.

Vaksin Moderna juga telah diusulkan untuk program 'booster', tetapi masih menunggu persetujuan dari regulator.

Pemerintah Australia mengatakan warganya tidak akan diharuskan menerima suntikan 'booster' untuk bisa menikmati pelonggaran aturan COVID-19.

Menteri Kesehatan Greg Hunt mengatakan dua dosis vaksin COVID-19 sudah memberikan "perlindungan yang sangat baik, terutama dari sakit COVID-19 yang lebih parah", tapi efektivitas vaksin berkurang seiring waktu.

"Dosis 'booster', yang diberikan enam bulan atau lebih setelah dosis kedua, akan memberikan perlindungan tambahan dari dosis pertama, bahkan lebih kuat dan tahan lama, serta akan membantu mencegah penyebaran virus," kata Menteri Greg dalam pernyataannya.

Sementara untuk vaksinasi bagi anak-anak berusia 5-11 tahun, lembaga regulator produk medis di Australia, Therapeutic Goods Administration (TGA), belum memberikan lampu hijau.

Menkes Greg mengatakan belum tentu kelompok usia tersebut akan mendapat vaksin sampai tahun depan.

Artikel ini diproduksi oleh Erwin Renaldi.

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... Respons Ganjar Soal Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa di Kudus, Tegas

Berita Terkait