Sydney University akan melakukan restrukturisasi besar-besaran dengan kemungkinan menghapuskan lebih dari 100 program studi untuk jenjang pendidikan S-1.
Menurut Vice-chancellor Sydney University Michael Spence, struktur program studi yang ada saat ini kemungkinan sudah tidak memenuhi permintaan sektor lapangan kerja.
BACA JUGA: Restoran Attica di Melbourne Terbaik 32 Dunia
Karena itu, universitas akan mulai mengenalkan sekitar 20 program studi untuk S-1 selama empat tahun dari sebelumnya sekitar 122 program studi.
Kampus Universitas Sydney.
BACA JUGA: Penelitian Manfaat Susu Bagi Kesehatan Perlu Dilakukan Dalam Skala Besar
Menurut Dr Spence, kalangan perusahaan menghendaki sarjana yang memiliki pengetahuan dan keterampilan luas, termasuk dalam penyelesaian masalah, kerja tim dan etika.
"Kami melihat struktur program studi yang ada sangat kompleks baik bagi staf administrasi maupun bagi mahasiswa," jelasnya.
BACA JUGA: Paus Fransiskus Tak Akan Lindungi Kardinal George Pell
Meski mengakui biaya S-1 empat tahun akan lebih mahal, Dr Spence mengatakan struktur program studi yang baru diharapkan bisa menghasilkan sarjana yang lebih siap kerja.
"Tentu saja ada tambahan biaya kuliah selama satu tahun," katanya.
"Namun jika hal itu akan membuat sarjana kita bisa lebih kompetitid secara internasional, lebih siap kerja, maka biaya tambahan tersebut sangat pantas,' jelas Dr Spence.
Langkah Sydney University ini sejalan dengan model yang telah dilakukan oleh Melbourne University.
Kini di universitas terbaik di Australia tersebut, hanya tersedia 9 program studi umum untuk mahasiswa S-1, sebelum nantinya diberi pilihan lanjut ke program studi spesialis.
Dr Spence membantah bahwa Sydney University ingin mengalahkan Melbourne University dalam rangking dunia. Namun ia mengakui adanya persaingan kedua universitas ternama di Australia ini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Australia Khawatirkan Ikan Agresif yang Bisa Hidup di Darat