jpnn.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur menempatkan 150 personel di sekitar rumah duka Syekh Ali Jaber di kawasan Pulogadung.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kerumunan orang di tengah pandemi COVID-19, Kamis (14/1) siang.
BACA JUGA: Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia, PDIP Merasa Kehilangan Sosok Ulama Pemersatu
"Beliau ini tokoh yang memiliki massa cukup besar, sehingga kami perlu mengantisipasi kerumunan. Kami harap masyarakat mau memahami bahwa angka COVID-19 masih tinggi," kata Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Pol Erwin Kurniawan di rumah duka Kompleks Taman Berdikari Sentosa, Pulogadung.
Erwin mengatakan 150 personel gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polrestro Jakarta Timur menjalankan tugas untuk memperketat protokol kesehatan di rumah duka.
BACA JUGA: Aparat TNI-Polri Datangi Markaz Syariah Milik Habib Rizieq, Ada Apa?
"Protokol kesehatan di lokasi ini, kami terapkan seketat-ketatnya," kata Erwin.
Petugas telah disebar di sepanjang jalan menuju ke rumah duka. Selain pihak keluarga dari Syekh Ali Jaber, tamu yang datang bertakziah akan dilarang.
BACA JUGA: AKBP Adi: Sekarang Jangan Main-main Lagi, Tak Ada Teguran Lisan, Saya yang Bertanggung Jawab
"Kami tidak akomodir tamu ke rumah duka. Kalau ada keluarga yang datang, kami tes COVID-19," katanya.
Sementara itu hingga pukul 12.30 WIB suasana di rumah duka masih tampak sepi. Jenazah Almarhum dilaporkan belum tiba di lokasi.
Salah satu tamu yang bertakziah ke rumah duka adalah Bupati Mempawah Erlina Ria Norsan.
"Saya datang untuk bertakziah. Kalau kondisi keluarga sehat semua. Saya tadi tidak bisa masuk sampai ke dalam rumah, harus jaga jarak," katanya.
Pendakwah Syekh Ali Jaber wafat di RS Yarsi Jakarta pukul 09.00 WIB.
Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber Habib Abdurrahman, yang dikonfirmasi media membenarkan hal tersebut. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti