Seperti dilaporkan Associated Press, itu disampaikan dua diplomat Barat yang tergabung ke dalam Badan Energi Atom Internasional (IAEA) kemarin (25/2)
BACA JUGA: Iran Uji Coba Perdana Reaktor
Mereka mengutip keterangan dari pemimpin proyek nuklir Syria Ibrahim Othman yang disampaikan kepada ke-35 anggota IAEA dalam sebuah pertemuan tertutup di Wina."Reaktor baru di Al Kibar tersebut akan digunakan sebagai pusat kontrol peluru kendali sekaligus landasan luncurnya," kata kedua diplomat tersebut.
Setelah dibombardir dari udara oleh Israel, Washington merilis laporan bahwa di area Al Kibar itu Syria tengah membangun reaktor nuklir dengan bantuan teknologi dari Korea Utara
BACA JUGA: Diusir Argentina, Uskup Penolak Holocaust Tiba di Inggris
Seandainya sudah selesai, lanjut laporan Washington, reaktor itu bakal mampu memproduksi plutonium sendiri.Syria membantah sudah membangun reaktor nuklir di Al Kibar
BACA JUGA: Turkish Airlines Patah jadi Tiga
Namun, mereka membenarkan telah melarang pengawas dari IAEA untuk masuk ke situs Al Kibar lebih ke dalam, melebihi pada apa yang sudah mereka lakukan di inspeksi yang pertama.Dari pengambilan sampel di sekitar situs, terungkap ada kandungan uranium buatan manusia dan grafitNamun, sumber resmi PBB menyatakan terlalu pagi untuk menentukan bahwa grafit yang umum ditemukan sebagai elemen reaktor nuklir Korea Utara itu bisa disalahgunakan.(cak/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Obama Bawa Amerika Keluar dari Krisis
Redaktur : Tim Redaksi