jpnn.com, JAKARTA - Bisnis farmasi berupa obat-obatan dan layanan kesehatan di Indonesia dalam satu tahun terakhir mengalami pertumbuhan signifikan.
Kesadaran masyarakat dalam meminimalisasi penyebaran dan penularan COVID-19 memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan bisnis farmasi.
BACA JUGA: Bidik Potensi Asuransi Milenial, BRI Life Lakukan Transformasi Digital
Namun, karena masih masa pandemi, apotek dan toko obat (drugstore) mengalami keterbatasan untuk menjangkau konsumen secara tepat.
Solusinya antara lain bekerja sama dengan platform digital yang sudah ada. Baik konsultasi dokter online, transportasi online, maupun e-commerce.
BACA JUGA: Siapkan Transformasi Digital untuk UMKM, Bambang Brodjonegorono Resmi Jadi Komut Bukalapak
Lebih dari itu, apotek, toko obat, dan alat kesehatan harus segera melakukan transformasi digital, jika tidak ingin ditinggal konsumen yang saat ini membutuhkan respons cepat dan tepat. Dengan transformasi digital para pelaku bisnis dapat dengan mudah melakukan bisnis konsinyasi.
Dalam situasi seperti ini, perusahaan teknologi terkemuka asal Korea Selatan, Younglimwon Softlab menghadirkan SystemEver Indonesia untuk membantu pelaku bisnis yang ingin melakukan lompatan bisnis yang lebih besar dan bersaing di pasar global melalui penerapan manajemen berbasis teknologi Cloud ERP (Enterprise Resource Planning).
BACA JUGA: Satgas Covid-19 Keluarkan Surat Edaran Baru, Silakan Catat
“Pelaku usaha tidak perlu khawatir. SystemEver Indonesia siap membantu pelaku usaha melakukan mapping kebutuhan bisnis dan menyusun strategi yang tepat untuk melesat. Sejak 2017, SystemEver telah melayani sejumlah perusahaan multinasional, khususnya pada sektor distribusi, perdagangan dan manufaktur,” papar Representative SystemEver Indonesia, Charles Kwon, dalam keterangannya, Selasa (27/7).
Dikatakan, komputerisasi manajemen ERP yang diadopsi dari perusahaan terkemuka di Korea dan diadaptasikan di Indonesia inilah yang menjadikan SystemEver memiliki keunggulan.
SystemEver merancang sistem pengelolaan persediaan barang yang lengkap serta mampu mencatat transaksi mulai dari pembelian, penjualan, konsinyasi, pengelolaan stok, laba dan rugi secara real time.
SystemEver juga memiliki program yang mempermudah manajemen keuangan di perusahaan, seperti mencetak invoice, menghitung penyusutan serta menghasilkan laporan dan grafik analisis keuangan usaha secara komprehensif.
“Dengan demikian, lonjakan permintaan akan obat, suplemen dan alat kesehatan selama pandemi bisa teratasi,” ujarnya.
Dijelaskan, pelaku usaha toko obat dan apotek pun dapat mengetahui langkah-langkah bisnis apa saja yang mesti dilakukan ke depannya, bahkan membuat keputusan bisnis yang lebih cepat.
Adanya sistem yang saling terintegrasi dari satu divisi ke divisi lain juga membuat data yang diolah menjadi lebih akurat.
“Tentu kesalahan yang terjadi karena missed management dapat diminimalisasi karena monitoring yang terpantau maksimal. SystemEver dapat digunakan dimana saja dan kapan saja baik dari PC/Dekstop, tablet maupun smarthphone.”
Systemever memiliki fitur khusus bernama Visual-K Process Map yang menyuguhkan pemetaan kertas kerja secara visual yang terlihat lebih simple dan mudah digunakan.
Melalui fitur tersebut, mempermudah manajemen perusahaan melakukan rutinitas pekerjaannya (daily task), mengekspor data berdasarkan kebutuhan dan memantau perkembangan project yang tengah berjalan.
“Indonesia adalah negara dengan pasar obat-obatan terbesar di Asia Tenggara. Hadirnya Systemever diharapkan mampu melesatkan potensi bisnis toko obat, apotek dan alat kesehatan di Indonesia, terutama dengan sistem konsinyasi agar dapat lebih berkembang dan terdepan dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat,” ujar Charles Kwon. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad