Syukur Ada BPJS Kesehatan, Penderita Kanker Rahim Dioperasi Tanpa Biaya

Minggu, 13 November 2016 – 16:16 WIB
Foto/ilustrasi: dokumen Jawa Pos Radar Jogja

jpnn.com - BANDAR LAMPUNG - Seorang pensiunan guru pegawai negeri sipil (PNS) di Bandar Lampung, Sumarwati (64) mengaku merasa beruntung tahun. Sebab, kini ada  Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang membuatnya tak mengeluarkan biaya saat berobat.

Sumarwati yang sebelumnya mengabdi sebagai guru selama 35 tahun, kini tergolek lemah di Rumah Sakit Urip Bandar Lampung. Dia baru saja menjalani operasi pengangkatan rahim.

BACA JUGA: Perempuan TNI AD Awaki Tank Saat Operasi Serangan, Nih Buktinya

Putra sulung Sumarwati, Ferry mengatakan, ibunya sebelumnya didiagnosa mengidap kanker rahim. Kisahnya diawali pada 3 Oktober 2016 saat Sumarwati  yang sudah 12 tahun menopause tiba-tiba mengeluarkan flek darah seperti perempuan menstruasi.

Keluarga pun membawa Sumarwati ke Rumah Sakit Anugrah Medika Bandar Lampung yang tidak jauh dari rumahnya. Selain tidak jauh, rumah sakit itu juga menerima pasien BPJS Kesehatan.

BACA JUGA: Pak Tedjo Tegaskan Loyalitas TNI Tak Perlu Diragukan

Setelah dokter melakukan pemeriksaan, akhirnya diputuskan bahwa Sumarwati harus dikuret. Tujuannya untuk mengambil sampel jaringan rahim supaya bisa diteliti secara patologi-anatominya. Tindakan kuret itu sama sekali tidak dipungut biaya sepeser pun.

Jaringan itu dikirim ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek dan ditangani Dokter  Win Wiratmoko yang dikenal sebagai ahli patologi anatomi. Hasilnya, terdapat sel kanker ganas di jaringan rahim itu. Maka, pemeriksaan Sumarwati selanjutnya diserahkan kepada dokter spesialis kanker kandungan RS Abdul Moeloek.

BACA JUGA: Inilah Identitas dan Tampang Pengebom Gereja di Samarinda

Dokter spesialis kanker kandungan lantas menyarankan agar rahim Sumarwati segara diangkat mumpung perkembangbiakan sel kankernya masih dalam stadium dini. Meski begitu, proses berkembang biaknya sel tersebut tergolong sangat cepat atau kategori kanker ganas.

“Berdasarkan hasil diagnosa dokter patologi anatomi perkembang biakan sel itu melebihi deret ukur, sangat cepat,” ujar Ferry, Minggu (13/11/2016).

Namun, Rumah Sakit Abdul Moeloek saat itu tidak bisa memenuhi keinginan keluarga Sumarwati. Sebab, hanya dua ruang operasi yang bisa digunakan saat ini, sedangkan enam lainnya dalam kondisi sedang direnovasi.

Untuk itu, pasien di rumah sakit yang harus mendapat tindakan operasi harus berada dalam daftar tunggu yang sangat panjang. Sumarwati sendiri diperkirakan baru bisa dioperasi pada April 2017.

Kondisi perkembangan sel kanker ibunyalah yang membuat hati Ferry gundah. Jika sel itu berkembang biaknya melebihi kecepatan deret ukur, bagaimana kondisi ibunya pada April 2017. Dia memperkirakan seluruh organ tubuh ibunya akan terdapat  sel kanker.

Sementara itu, mengingat biaya penanganan penyakit ibunya yang sangat besar, Ferry tetap berupaya menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan untuk membuat sang ibu sembuh. Berkat bantuan seorang kawan, akhirnya Sumarwati dipindah ke RS Urip di Bandar Lampung, sebuah rumah sakit swasta yang menerima pasien BPJS Kesehatan.

Lebih beruntung lagi, dokter yang menangani Sumarwati sangat menghargai seluruh pasien tanpa pandang bulu, apakah pasien BPJS Kesehatan atau pasien umum yang membayar langsung. Entah kebetulan atau tidak, dokter tersebut adalah adik kelas Direktur Utama BPJS Kesehatan Dr. dr. Fahmi Idris MKes di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang.

Kini, rahim yang bersel kanker itu sudah diangkat melalui tindakan operasi, Kamis (10/11). Ferry menuturkan, kondisi klinis ibunya relatif baik sehingga tinggal menunggu proses pemulihan.

Ferry pun bersyukur lantaran sang ibu segera mendapat tindakan sesuai rekomendasi dokter spesialis kanker kandungan. Dia lebih bersyukur lagi karena  tak mengeluarkan biaya operasi lantaran semuanya ditanggung BPJS Kesehatan.

Beberapa kali Ferry melontarkan rasa terima kasihnya kepada BPJS Kesehatan. Khususnya kepada Direktur Utama BPJS Kesehatan Dr.dr. Fahmi Idris MKes yang berhasil mengelola program jaminan kesehatan untuk seluruh rakyat Indonesia itu dengan baik.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ke Daerah Operasi, Panglima Naik Tank yang Diawaki Perempuan TNI AD


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler