Syukurlah, 229 Anak Bisa Bersekolah

Kamis, 04 Agustus 2016 – 15:00 WIB
Sekolah. Foto: dok.JPNN

SURABAYA—Saat ini ada 28 perguruan tinggi yang ikut program campus social responsibility (CSR) dengan Dinas Sosial Surabaya. Itu bertambah tujuh dari jumlah pada 2015 sebanyak 21 perguruan tinggi.

"Sebagian besar perguruan tinggi di Surabaya telah ikut program CSR," ujar Kepala Dinas Sosial Surabaya Supomo.

 Beberapa perguruan tinggi itu, antara lain, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, STIE Perbanas, Universitas Hang Tuah, Universitas Ciputra, dan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.

Peningkatan jumlah perguruan tinggi tersebut otomatis menambah jumlah volunter CSR. Pada 2014 volunter CSR tercatat 215 mahasiswa. Pada 2015 ada 265 mahasiswa yang bersedia menjadi kakak asuh.

BACA JUGA: Wonderful Indonesia, Pelajar Spanyol pun Belajar Resep Kuliner Nusantara

"Tahun ini jumlahnya sudah 285," kata Supomo.

Dia menambahkan, setiap tahun dinas sosial merekrut kakak asuh. Nah, tahun ini jumlah pendaftar kakak asuh program CSR ada 628 mahasiswa. "Tapi, karena yang dibutuhkan hanya 285, makanya kami juga melakukan seleksi kepada pendaftar," jelasnya.

CSR dinas sosial bertujuan mendampingi anak-anak dengan masalah sosial. Program tersebut menyasar anak usia sekolah, yakni 7-18 tahun, yang putus sekolah dan rentan putus sekolah. Pendampingan dari kakak asuh ke adik asuh bisa dilakukan di mana saja. Mulai rumah adik asuh hingga taman kota. Kakak asuh wajib menyambangi adik asuh minimal sekali dalam seminggu.

Supomo mengungkapkan, program CSR terbukti mampu menekan angka putus sekolah di Kota Pahlawan. Dia menyebutkan, pada 2014 ada 163 anak putus sekolah dan 52 anak rentan putus sekolah. Saat itu dinas sosial menerjukan 215 kakak asuh. Hasilnya, di penghujung tahun, terdapat 107 anak yang kembali bersekolah.

Kondisinya serupa terjadi pada 2016. Berdasar data dinas sosial, ada 231 anak putus sekolah dan 54 anak rentan putus sekolah. Melalui program CSR, dinas sosial telah mengembalikan 229 anak putus sekolah untuk kembali belajar di lembaga pendidikan formal.

"Untuk data 2016, tanggungan dinas tinggal 2 anak. Setahun diberi pembinaan, mereka belum mau kembali ke sekolah," ucap Supomo saat menjadi salah satu pembicara di event International Conference on University Community Engagement (ICON-UCE) 2016 di UINSA.

Rektor UINSA Prof Abd A'la mengatakan, jumlah mahasiswa UINSA yang bertugas menjadi kakak asuh dalam program CSR cukup banyak. Yakni, 25 mahasiswa. (rst/c15/fal/flo/jpnn)

BACA JUGA: HEBOH! 25 Tentara Bule Beraksi di SMA Barunawati Surabaya

BACA JUGA: Kampus Pariwisata‎ Komitmen Kembangkan 10 Destinasi Prioritas

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mau Beasiswa? Pintar Saja tak Cukup


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler